TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Sebagian warga di Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah, kesulitan memperoleh air bersih, karena air dari PDAM Tirta Moedal Kota Semarang tak mengalir.
PDAM tengah menggeser pipa interkoneksi transmisi dan distribusi, yang terkena proyek pembangunan jalan layang di Kalibanteng, Semarang Barat.
Salah seorang warga Kelurahan Manyaran, Semarang Barat, Taqiyudin (37), menyebutkan, air mulai tidak mengalir ke rumahnya sejak Kamis sore. Hingga Jumat (18/11/2011) siang, tak ada bantuan air dari pihak PDAM sebagai kompensasi.
"Kami harus mendatangkan tanki air sendiri. Padahal saya juga tidak punya bak penampungan, sehingga kesulitan jika setiap hari harus membeli air. Seharusnya PDAM bertanggung jawab, karena kami tetap membayar setiap bulan," ujarnya.
Kepala Bagian Humas PDAM Tirta Moedal Kota Semarang, Saebani, menjelaskan, pengaliran air di wilayah Semarang Barat memang digilir untuk sementara, guna menormalisasi aliran pipa.
Saebani memperkirakan ada 5.000 pelanggan yang terdampak, dari total pelanggan di Semarang Barat sebanyak 28.863 pelanggan.
"Kami dari pihak manajemen mohon maaf kepada pelanggan. Bantuan berupa droping air sebanyak tiga tanki sudah kami maksimalkan. Mohon maaf jika kemampuan kami terbatas," ujar Saebani, yang memperkirakan aliran air akan kembali normal dalam dua hari ke depan. (*)
PDAM tengah menggeser pipa interkoneksi transmisi dan distribusi, yang terkena proyek pembangunan jalan layang di Kalibanteng, Semarang Barat.
Salah seorang warga Kelurahan Manyaran, Semarang Barat, Taqiyudin (37), menyebutkan, air mulai tidak mengalir ke rumahnya sejak Kamis sore. Hingga Jumat (18/11/2011) siang, tak ada bantuan air dari pihak PDAM sebagai kompensasi.
"Kami harus mendatangkan tanki air sendiri. Padahal saya juga tidak punya bak penampungan, sehingga kesulitan jika setiap hari harus membeli air. Seharusnya PDAM bertanggung jawab, karena kami tetap membayar setiap bulan," ujarnya.
Kepala Bagian Humas PDAM Tirta Moedal Kota Semarang, Saebani, menjelaskan, pengaliran air di wilayah Semarang Barat memang digilir untuk sementara, guna menormalisasi aliran pipa.
Saebani memperkirakan ada 5.000 pelanggan yang terdampak, dari total pelanggan di Semarang Barat sebanyak 28.863 pelanggan.
"Kami dari pihak manajemen mohon maaf kepada pelanggan. Bantuan berupa droping air sebanyak tiga tanki sudah kami maksimalkan. Mohon maaf jika kemampuan kami terbatas," ujar Saebani, yang memperkirakan aliran air akan kembali normal dalam dua hari ke depan. (*)
Editor: Prawira Maulana | Sumber: Tribun Jogja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar