Terima Kasih Atas Kunjungan Anda Pada Blog Kami

Rabu, 10 Oktober 2012

Siswi SMP Ini Gagahi Seorang Residivis

TRIBUNNEWS.COM,RUTENG - Hari Sabtu (7/10/2012) lalu, sekitar pukul 05.00 Wita, AV (15) berseragam sekolah jalan kaki dari Kampung Ledeng, Desa Kiong, Kecamatan Poco Ranaka, Manggarai Timur, sejauh 5 kilometer menuju sekolahnya.

Sebelum sampai di sekolah, AV ditangkap, dianiaya kemudian diperkosa oleh residivis kasus pemerkosaan, Siprianus Ade Ancet, alias Mbedi (22) di kebun kopi di ruas jalan Ruteng-Elar.
AV, pelajar kelas III salah satu SMP di Kecamatan Poco Ranaka, juga menderita luka dan lebam di mata kiri, kanan dan dada ditinju delapan kali. Satu biji gigi depan atas rontok kena tinju. Perutnya ditindis dengan batu kemudian diinjak Mbedi.
Tak hanya sampai di situ kekejian Mbedi. Tali sepatu AV dibuka kemudian diikatkan di tangan dan kaki agar AV tak kaburkan diri. Namun, teriakan minta tolong AV didengar oleh pemilik kebun yang datang pagi-pagi memetik buah kopi. sehingga dia bisa diselamatkan.
"Pelaku ditangkap Sabtu (6/9/2012) malam bersembunyi di atas plafon rumahnya. Dalam pemeriksaan polisi, dia mengakui memperkosa korban setelah dia olahraga pagi di ruas jalan Ruteng-Elar," kata Kapolres Manggarai, AKBP Pontjo Soediantoko, S.IK, melalui Humas Polres, Ipda Simon Jeo, kepada Pos Kupang, Selasa pagi (9/10/2012) di Ruteng.
Simon menjelaskan, Mbedi residivis pemerkosa murid SD yang telah divonis lima tahun penjara di Rutan kelas II Carep Ruteng sejak November 2007 sampai Oktober 2011. Dia mendapatkan remisi (pemotongan masa hukuman) 16 bulan.
Simon menuturkan, hari Sabtu pagi sekitar pukul 05.00 Wita, AV jalan kaki ke sekolahnya yang mesti ditempuh dua jam. Di dalam perjalanan itu, AV bertemu Mbedi yang olahraga pagi.
"Korban tak jawab ditegur Mbedi. Jalan sepi, Mbedi ikut dari belakang peluk korban dan menyeretnya dalam kebun kopi. Mulut korban ditutup pakai tangan kirinya. Korban teriak minta tolong tapi tak ada orang," beber Simon.
Di dalam kebun kopi itu, korban yang mengenakan pakaian seragam sekolah ditinju delapan kali pada mata kiri, kanan dan mulut menyebabkan giginya tanggal. Setelah korban jatuh, Mbedi memperkosanya.
Mendengar ada suara orang yang hendak ke kebun, Mbedi melepaskan 'senjatanya'. Supaya, korban tak melarikan diri, tali sepatu korban dibukanya kemudian diikatkannya pada tangan dan kaki.
"Maksudnya dia kalau sudah sepi, dia rencanakan kembali memperkosanya. Namun suara minta tolong korban didengar petani yang datang ke kebun kopi itu dan menolongnya," kata Simon.
Simon menambahkan, selama beberapa jam pelaku sembunyi di dalam plafon rumahnya. Warga melaparkan peristiwa pemerkosaan itu ke Polres Manggarai dan menangkap Mbedi, Sabtu malam di rumahnya di Kampung Tobo, Desa Colol.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar