TRIBUNNEWS.COM, MUENCHEN - Musuh terbesar FC Bayern München sebenarnya adalah diri sendiri. Itulah ungkapan yang sangat lekat di telinga soal klub asal Bavaria tersebut.
Maklum, biasanya klub ini mengalami oleng dan kandas gara-gara konflik yang terjadi di dalam tim. Hal itu pula yang sekarang tengah mencuat.
Seperti dilansir Sport Bild, bek kanan Rafinha mengancam mogok jika tak dimainkan secara penuh oleh pelatih Jupp Heynckes. Dia kecewa karena dalam tiga laga terakhir di Bundesliga 1, dia selalu saja digantikan sebelum laga berakhir atau bahkan hanya menjadi pemain pengganti.
Menurut Rafinha, dia akan lebih senang berada di rumah ketimbang hanya bermain selama beberapa menit sebagai pemain pengganti. Ini jelas ancaman yang tak main-main mengingat Heynckes memang sering memainkan Jerome Boateng di bek kanan.
Toh, jika ditelaah lebih cermat, putusan Heynckes merotasi Rafinha dengan Boateng bukan tanpa alasan. Performa Rafinha masih belum stabil. Bahkan, jika dibandingkan, performanya di bek kanan hanya unggul sangat tipis dari Boateng.
Maklum, biasanya klub ini mengalami oleng dan kandas gara-gara konflik yang terjadi di dalam tim. Hal itu pula yang sekarang tengah mencuat.
Seperti dilansir Sport Bild, bek kanan Rafinha mengancam mogok jika tak dimainkan secara penuh oleh pelatih Jupp Heynckes. Dia kecewa karena dalam tiga laga terakhir di Bundesliga 1, dia selalu saja digantikan sebelum laga berakhir atau bahkan hanya menjadi pemain pengganti.
Menurut Rafinha, dia akan lebih senang berada di rumah ketimbang hanya bermain selama beberapa menit sebagai pemain pengganti. Ini jelas ancaman yang tak main-main mengingat Heynckes memang sering memainkan Jerome Boateng di bek kanan.
Toh, jika ditelaah lebih cermat, putusan Heynckes merotasi Rafinha dengan Boateng bukan tanpa alasan. Performa Rafinha masih belum stabil. Bahkan, jika dibandingkan, performanya di bek kanan hanya unggul sangat tipis dari Boateng.
Editor: Dodi Esvandi | Sumber: Duniasoccer.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar