Terima Kasih Atas Kunjungan Anda Pada Blog Kami

Selasa, 08 November 2011

Duh...Penjaga Perdamaian PBB di Sudan Dibunuh Orang-Orang Bersenjata tak Dikenal

REPUBLIKA.CO.ID, KHARTOUM - Sejumlah pria bersenjata tak dikenal telah menewaskan seorang penjaga perdamaian PBB dan melukai dua orang lainnya dalam serangan pada patroli mereka di wilayah Darfur yang dicabik perang di Sudan, kata PBB, Senin (7/11).


Serangan mematikan di dekat ibu kota Darfur Selatan Nyala, Ahad, itu adalah yang kedua dalam kurang dari sebulan, dan bertepatan dengan hari raya umat Islam Idul Adha. "Sebagai akibatnya, seorang tentara tewas dan dua lainnya terluka. Semua korban dari Sierra Leone," kata misi cangkokan PBB-Uni Afrika di Darfur (UNAMID).

Sekjen PBB Ban Ki-moon dan kepala UNAMID Ibrahim Gambari mengecam keras serangan itu. "Saya sangat sedih dan dengan kata-kata sangat keras mengecam semua kekerasan pada penjaga perdamaian kami yang telah bekerja tanpa lelah untuk memberi keamanan dan perlindungan pada rakyat Darfur," kata Gambari.

"Serangan terhadap penjaga perdamaian internasional adalah kejahatan perang, dan kami akan menjamin keadilan akan dijalankan," katanya menambahkan. Menurut misi penjaga perdamaian itu, mereka telah menangkap seorang tersangka setelah melakukan pencarian di tempat tersebut, yang kini telah diserahkan pada polisi Sudan.

Sebelumnya sekjen PBB mengatakan ia mengharapkan pemerintah Khartoum akan "membawa dengan cepat mereka yang bertanggungjawab atas tindakan yang patut dicela itu ke pengadilan", kata juru bicaranya. Gambari juga menyampaikan duka cita paling dalamnya pada keluarga, teman dan kolega penjaga perdamaiannya yang berkurang, mengatakan bawwa serangan itu "khususnya sangat tercela karena bertepatan dengan hari suci Idul Adha".

Korban serangan Ahad menjadikan 34 jumlah penjaga perdamaian yang tewas di Darfur sejak pasukan itu digelar pada 2007 dalam upaya untuk menghentikan permusuhan antara pemberontak dan pemerintah Khartoum.
Bulan lalu, tiga penjaga perdamaian UNAMID, yang mencakup dua tentara Rwanda dan seorang penasehat polisi Senegal, tewas dalam serangan di kamp pengungsi Zamzam di Darfur Utara.

Badan dunia itu mengatakan sedikitnya 300.000 orang telah tewas sejak pemberontakan mulai pada 2003, ketika pemberontak bukan Arab mengangkat senjata terhadap rezim di Khartoum yang didominasi Arab. Sebaliknya, pemerintah menyebut korban tewas hanya 10.000 orang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar