TRIBUNNEWS.COM, TASIKMALAYA - Gelombang udara panas melanda wilayah Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, dalam dua hari terakhir.
Suhu udara di Kota Tasikmalaya mencapai 31 derajat Celcius. Padahal,
suhu paling tinggi di musim hujan di Kota Tasikmalaya, biasanya hanya
mencapai 28 derajat Celcius.
Warga Kota Tasikmalaya pun merasakan
ketidaknyamanan akibat hawa panas. Bahkan, suhu panas di Kota
Tasikmalaya masih dirasakan pada malam hari.
"Udara panas,
terutama selepas magrib hingga menjelang tengah malam, membuat kami
susah tidur. Apalagi anak-anak. Mereka kegerahan," kata Eros (25), ibu
dua anak warga Jalan Sukalaya, Kecamatan Cihideung kepada Tribun Jabar (Tribunnews.com Network), Kamis (10/1/2013).
Pantauan
Stasiun Metereologi Pangkalan Udara (Lanud) Wiriadinata, Kecamatan
Cibeureum, suhu panas melanda wilayah Kota Tasikmalaya antara pukul
11.00-15.00 WIB.
Kendati hanya berlangsung empat jam, suhu panas masih terasa hingga malam hari, terutama di dalam ruangan.
"Sudah
dua hari terakhir wilayah Kota Tasikmalaya dilanda gelombang panas
mencapai 31 derajat Celcius. Pada musim hujan seperti sekarang ini,
biasanya suhu paling tinggi antara 28-29 derajat Celcius," ujar Kepala
Stasiun Metereologi Lanud Wiriadinata Peltu Paidi Suparno.
Paidi
menjelaskan, meningkatnya suhu panas di Kota Tasikmalaya pada musim
hujan kali ini, tergolong ekstrem. Menurut Paidi, suhu panas sebagai
penanda atau gejala akan memasuki musim kemarau.
Sebab, kata
Paidi, gelombang suhu panas muncul akibat tingkat kelembaban udara yang
rendah. Pada Kamis sekitar pukul 13.00 WIB, tutur Paidi, kelembaban
udara di Kota Tasikmalaya hanya 59 persen.
"Padahal, saat ini masih musim hujan, dengan tingkat kelembaban antara 60-100 persen," terang Paidi.
Paidi
mengatakan, jika dalam tempo dua minggu suhu panas masih terjadi, bisa
dipastikan musim kemarau mulai masuk. Bila hal itu terjadi, ujar Paidi,
musim hujan tahun ini hanya berlangsung sekitar tiga bulan, yaitu mulai
Oktober hingga Januari.
"Tapi, kami berharap pada pemantauan
selama dua minggu ke depan, kelembaban udara kembali meninggi, yang
mengindikasikan musim hujan masih akan berlangsung," urainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar