REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Wanita-wanita di Pakistan sering menjadi
sasaran pembunuhan apabila memiliki hubungan yang tak disetujui
keluarga. Mereka sering dibunuh karena dianggap telah mempermalukan
keluarga.
Komisi Hak Asasi Manusia (HAM) Pakistan mendata
setidaknya 943 orang wanita Pakistan tewas atas nama kehormatan
sepanjang 2011. Hanya 20 orang di antaranya yang dilaporkan sempat
mendapat perlakuan medis sebelum meninggal dunia.
Sepasang
suami-istri di Pakistan membunuh putri mereka yang masih berusia 15
tahun dengan cara menyiram tubuh sang anak dengan cairan asam. Hal itu
terjadi karena sang anak telah ternodai kehormatannya karena
berselingkuh dengan suami orang lain.
Mohammad Zafar dan Zaheen
Zafar yang merupakan orangtua sang gadis melakukannya pada 29 Oktober
lalu. Saat ini keduanya tengah mendekam di penjara.
"Saat dia
(sang anak) mengaku tak sengaja berselingkuh dan berjanji tak akan
melakukannya lagi, saya menyemburkan cairan asam ke arahnya. Mungkin
takdirnya untuk mati dengan cara ini," kata Zaheen kepada salah seorang
penyiar asal Inggris, Selasa (6/11).
Sang ayah mengaku keluarga
telah berada di bawah kecaman masyarakat akibat perilaku putri mereka.
"Sepanjang tahun, tanpa perasaan, wanita dibunuh atas nama kehormatan
keluarga," kata salah seorang anggota Komisi HAM Pakistan. Menurutnya,
jumlah korban wanita yang tewas dengan alasan serupa sebetulnya lebih
banyak lagi dari yang dilaporkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar