REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA---Bayi kembar siam Kirani dan Kirana
tidak bisa dipisahkan, karena organ jantungnya dempet, kata dokter
spesialis jantung anak Rumah Sakit Dr Sardjito Yogyakarta Sasmito
Nugroho.
"Jantung kedua bayi perempuan dempet di bagian perut dan dada
itu, hanya terdapat satu serambi untuk darah bersih dan kotor, serta
biliknya menyatu, dan ada tiga lubang besar," katanya.
Selain itu, menurut dia, pembuluh darah dari jantung ke paru-paru
untuk bayi pertama buntu, sedangkan bayi kedua mengalami penyempitan.
"Tim medis yang menangani Kirani dan Kirana akhirnya memutuskan bahwa
bayi kembar siam tersebut tidak bisa dilakukan koreksi, sehingga harus
dilakukan 'second opinion'," katanya.
Ia mengatakan tim medis kemudian mengirimkan hasil pemeriksaan ke
para ahli di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita Jakarta, dan Rumah Sakit
Ciptomangunkusumo Jakarta, dan dinyatakan bayi kembar siam itu tidak
bisa dipisahkan.
"Oleh karena itu, bayi kembar siam pasangan Wahyu dan Yetty Ratna
warga Banteng Mati, Karang Pandak, Grobogan, Jawa Tengah, tidak bisa
dioperasi, dan tidak ada tindak lanjut pemisahan," katanya.
Menurut dia, Kirani dan Kirana lahir melalui operasi caesar pada 28
Desember 2011. Kondisi bayi pada saat lahir lemah, ada gangguan nafas,
gerak kecil, berat keduanya 3.968 gram, dan termasuk berat bayi lahir
rendah.
"Tindakan pertama yang dilakukan adalah stabilisasi, pemeriksaan
penunjang dengan rontgen, ecokardiografi, USG perut, dan pemeriksaan
darah. Hasil pemeriksaan menunjukkan jantung bayi kembar siam tersebut
dempet," katanya.
Ia mengatakan kondisi bayi kembar siam itu saat ini sehat dengan
berat badan 9.000 gram atau sembilan kilogram. Bayi kembar siam tersebut
sudah bisa bersosialisasi, bercanda, dan bersalaman.
"Bayi kembar siam ini sudah tidak membutuhkan perawatan khusus di
rumah sakit, sehingga dalam waktu dekat akan diserahkan kepada orang
tuanya," katanya.
Direktur Utama Rumah Sakit Dr Sardjito, Muhammad Syafak Hanung
mengatakan biaya perawatan bayi kembar siam tersebut hingga kini
mencapai Rp 183 juta.
"Dari biaya perawatan sebesar itu, sekitar Rp 164 juta ditanggung
Askes, dan sisanya ditanggung keluarga bayi kembar siam ini," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar