TRIBUNNEWS.COM
– Untuk beberapa musim lamanya, grande partita Juventus kontra AS Roma
identik dengan pertarungan dua Pangeran, Alessandro Del Piero (sang
Pangeran Turin) dan Francesco Totti (sang Pangeran Roma).
Untuk kali pertama, pertemuan dua tim besar ini akan menghadirkan cerita dan aktor berbeda.
Kali ini, tak ada lagi sosok Del Piero di kubu Juve. Sang legenda telah meninggalkan Turin dan melanjutkan karier di Liga Australia. Sebaliknya Totti masih menjadi tumpuan pasukan Srigala Roma.
Namun Juve sudah menemukan pangeran baru yang menjadi roh utama permainan. Dialah Andre Pirlo, yang merupakan kunci sukses Juve merengkuh Scudetto musim lalu.
Alhasil, saat Juventus menjamu Roma di Juventus Stadium, Turin, pada giornata 6 Serie A Italia, Minggu (30/9/2012) dinihari, sosok Pirlo dan Totti akan menjadi figur sentral bagi tim masing-masing. Kedua pemain paling berpengaruh ini akan beradu kehebatan guna menentukan siapa yang layak menjadi pemenang duel panas tersebut.
Memang, performa Pirlo tengah menurun sejak giornata pembuka Serie A musim 2012/2013. Namun banyak pihak meyakini bahwa gelandang 33 tahun tersebut tetap menjadi pemain terpenting Juventus saat ini.
Eks pelatihnya di AC Milan, Carlo Ancelotti, pun mengungkapkan keyakinan bahwa maestro lini tengah itu akan segera kembali kepada performa terbaiknya. "Normal rasanya Pirlo sedang melalui masa sulit. Tapi ia masih merupakan pemain yang sangat penting. Juventus akan mengalami masalah jika tidak ada dia. Anda akan melihat Pirlo segera kembali pada penampilan efisiennya yang terbaik lagi," ucap pelatih Paris Saint-Germain tersebut di Soccerway.
Sementara Totti telah kembali menemukan sentuhannya setelah Roma ditangani Zdenek Zeman. Satu gol ke gawang Sampdoria, Kamis (27/9/2012), menempatkannya di posisi ketiga Capocannoniere Serie A bersama legenda seperti Giuseppe Meazza dan Jose Altafini berkat torehan 216 gol.
Motivasi Totti menghadapi Juventus semakin tinggi. Pasalnya, pemain yang baru saja berulang tahun ke-36 ini memandang duel ini seperti derby Roma. "Tentu saja ada rivalitas dengan I Bianconeri dan itu normal. Pertandingan ini tidak seperti pertandingan lain. Saya menganggap ini sebagai pertandingan terpenting kedua setelah derby. Kami akan coba menghadapi pertandingan ini dengan sikap riang sehingga kami bisa menunjukkan performa hebat," ucap sang kapten di Football Italia.
Totti boleh bersikap optimistis. Namun, kubu tuan rumah sudah mengirim sinyal bahaya kepada I Lupi. Juventus bertekad kembali ke jalur kemenangan setelah ditahan Fiorentina 0-0 pada tengah pekan ini.
"Ini akan menjadi pertemuan yang intens, namun kami sedang bekerja keras untuk pertandingan ini. Kami tahu betapa penting pertandingan ini dan kami bertekad untuk menang," tutur gelandang Juve, Kwadwo Asamoah, kepada Juventus Channel.
Juve masih memegang rekor tak terkalahkan sepanjang 44 laga di Serie A. Meski kehilangan Pelatih Antonio Conte akibat sanksi pengaturan skor, si Nyonya Tua sukses menyapu bersih empat laga dan sekali seri di awal musim ini. Mereka memuncaki klasemen dengan 13 angka.
Sedang Roma yang mengusung permainan menyerang di bawah kendali Zeman, baru mengoleksi delapan angka dengan dua kemenangan dan dua seri, serta sekali kalah. Terakhir mereka ditahan Sampdoria 1-1 di Olimpico.
Untuk kali pertama, pertemuan dua tim besar ini akan menghadirkan cerita dan aktor berbeda.
Kali ini, tak ada lagi sosok Del Piero di kubu Juve. Sang legenda telah meninggalkan Turin dan melanjutkan karier di Liga Australia. Sebaliknya Totti masih menjadi tumpuan pasukan Srigala Roma.
Namun Juve sudah menemukan pangeran baru yang menjadi roh utama permainan. Dialah Andre Pirlo, yang merupakan kunci sukses Juve merengkuh Scudetto musim lalu.
Alhasil, saat Juventus menjamu Roma di Juventus Stadium, Turin, pada giornata 6 Serie A Italia, Minggu (30/9/2012) dinihari, sosok Pirlo dan Totti akan menjadi figur sentral bagi tim masing-masing. Kedua pemain paling berpengaruh ini akan beradu kehebatan guna menentukan siapa yang layak menjadi pemenang duel panas tersebut.
Memang, performa Pirlo tengah menurun sejak giornata pembuka Serie A musim 2012/2013. Namun banyak pihak meyakini bahwa gelandang 33 tahun tersebut tetap menjadi pemain terpenting Juventus saat ini.
Eks pelatihnya di AC Milan, Carlo Ancelotti, pun mengungkapkan keyakinan bahwa maestro lini tengah itu akan segera kembali kepada performa terbaiknya. "Normal rasanya Pirlo sedang melalui masa sulit. Tapi ia masih merupakan pemain yang sangat penting. Juventus akan mengalami masalah jika tidak ada dia. Anda akan melihat Pirlo segera kembali pada penampilan efisiennya yang terbaik lagi," ucap pelatih Paris Saint-Germain tersebut di Soccerway.
Sementara Totti telah kembali menemukan sentuhannya setelah Roma ditangani Zdenek Zeman. Satu gol ke gawang Sampdoria, Kamis (27/9/2012), menempatkannya di posisi ketiga Capocannoniere Serie A bersama legenda seperti Giuseppe Meazza dan Jose Altafini berkat torehan 216 gol.
Motivasi Totti menghadapi Juventus semakin tinggi. Pasalnya, pemain yang baru saja berulang tahun ke-36 ini memandang duel ini seperti derby Roma. "Tentu saja ada rivalitas dengan I Bianconeri dan itu normal. Pertandingan ini tidak seperti pertandingan lain. Saya menganggap ini sebagai pertandingan terpenting kedua setelah derby. Kami akan coba menghadapi pertandingan ini dengan sikap riang sehingga kami bisa menunjukkan performa hebat," ucap sang kapten di Football Italia.
Totti boleh bersikap optimistis. Namun, kubu tuan rumah sudah mengirim sinyal bahaya kepada I Lupi. Juventus bertekad kembali ke jalur kemenangan setelah ditahan Fiorentina 0-0 pada tengah pekan ini.
"Ini akan menjadi pertemuan yang intens, namun kami sedang bekerja keras untuk pertandingan ini. Kami tahu betapa penting pertandingan ini dan kami bertekad untuk menang," tutur gelandang Juve, Kwadwo Asamoah, kepada Juventus Channel.
Juve masih memegang rekor tak terkalahkan sepanjang 44 laga di Serie A. Meski kehilangan Pelatih Antonio Conte akibat sanksi pengaturan skor, si Nyonya Tua sukses menyapu bersih empat laga dan sekali seri di awal musim ini. Mereka memuncaki klasemen dengan 13 angka.
Sedang Roma yang mengusung permainan menyerang di bawah kendali Zeman, baru mengoleksi delapan angka dengan dua kemenangan dan dua seri, serta sekali kalah. Terakhir mereka ditahan Sampdoria 1-1 di Olimpico.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar