Terima Kasih Atas Kunjungan Anda Pada Blog Kami

Sabtu, 28 Januari 2012

Gadis Atheis ini Memaksa Sekolah Menyingkirkan Doa dari Dinding Setelah 49 Tahun

REPUBLIKA.CO.ID, CRANSTON, AS - Gadis ini berusia 16 tahun putri petugas pemadam kebakaran dan seorang perawat. Ia menyatakan dirinya pecinta Harry Potter dan Facebook.


Namun Jessica Ahlquist, nama si gadis, juga seorang atheis yang vokal yang dilahirkan di kota kental dengan Katholik Roma yang baru saja memenangkan gugatan untuk menyingirkan doa yang ditulis dan dipasang di dinding auditorium SMA ia bersekolah. Padalah doa itu telah tertempel di sana selama 49 tahun.

Seorang hakim federal memutuskan bahwa kehadiran tulisan dola di Cranston High School West tidak konstiusional. Hakim menyimpulkan tulisan doa itu melanggar prinsip netralitas agama dalam pemerintah.

Beberapa pekan kemudian, warga memenuhi pertemuan dewan sekolah untuk menuntut banding. Jessica pun menerima ancaman online hingga polisi harus mengawalnya ke sekolah. Cranston, kota dengan 80 ribu penduduk kini dipenuhi dengan emosi kegusaran.

Perwakilan negara bagian distrik Cranston dari Partai Demokrat, Peter G. Palumbo, menyebut Jessico, "bentuk kejahatan kecil" dalam wawancara di sebuah bincang radio populer. Tiga toko bunga juga menolak mengirimkan bunga yang dikirim oleh grup atheis nasional. Grup yang bernama Freedom From Religion Foundation, mengajukan gugatan ke Komisi Rhode Island untuk pengaduan HAM.

Doa tersebut, setinggi 2,5 meter, dipasang di dinding auditorium Cranston West, tepatnya dekat panggung. Ia tergantung di sana sejak 1963, ketika seorang lulusan kelas tujuh menuliskan sebagai panduan moral sekaligus pemberian dari siswa dalam rangka kelulusan.

Bagi Jessica, yang dibaptis dalam Gereja Katholik doa itu menggangu. Ia mengaku berhenti memercayai Tuhan pada usia 10 tahun. "Setiap kali saya melihatnya, doa itu seperti berkata, 'Tempatmu bukan di sini,' akunya dalam sebuah wawancara. "

Mengomentari kasus tersebut, seorang alumni SMA tersebut yang lulus pada 2009, Brittany Lanni, berkata tak seorang pun sebelumnya di almamaternya yang dipaksa untuk mengucapkan doa itu. Ia menyebut Jessica seorang idiot. "Jika kamu tak percaya, mengapa tak sekalian keluarkan seluruh uangmu dari dompet karena setiap lembar dolar terdapat, 'In God We Trust.'" ujarnya.

Sejak keputusan pengadilan dijatuhkan, doa itu kini ditutupi dengan terpal. Namun dewan sekolah mengisyaratkan memutuskan untuk mengajukan banding pada bulan depan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar