Terima Kasih Atas Kunjungan Anda Pada Blog Kami

Senin, 07 November 2011

Premium Tembus Rp 15 Ribu


TRIBUNNEWS.COM, KERINCI - Longsor di kawasan Puncak, yang memutuskan jalur transportasi Kota Sungaipenuh-Tapan, Sumatera Barat, sejak Kamis (3/11) dini hari lalu, membuat pasokan BBM dan sejumlah barang lainnya menjadi terhambat.

Akibatnya, harga BBM di wilayah Sungaipenuh dan Kerinci melambung hingga Rp 15 ribu per liter. "Ya, harga BBM sudah mencapai Rp 15 ribu, itupun BBM tetap sulit didapat," ujar Riko, warga Kerinci, saat dikonfirmasi Tribun, Minggu (6/11).
Menurutnya, meskipun pasokan BBM di SPBU sudah mulai masuk lewat jalur Muara Labuh sejak Sabtu lalu, harga BBM eceran di hampir semua wilayah Kerinci tetap tinggi. Hal tersebut disebabkan karena terjadinya antrean di SPBU.
"Stok BBM di SPBU terbatas, sehingga dalam waktu singkat bisa habis. Hal tersebut membuat kendaraan menumpuk di SPBU, menunggu kesempatan mengisi BBM mereka. Hal tersebutlah yang dijadikan alasan untuk menaikkan harga eceran," katanya.
Ia mengaku, meskipun harga eceran mahal, tetap diburu warga, karena BBM menjadi barang langka. "Saya sudah dua hari keliling cari BBM, dan hanya dapat satu liter saja," jelasnya.
Pengecer BBM saat dikonfirmasi mengakui menaikkan harga BBM Hingga Rp 15 ribu per liter. Hal tersebut dilakukan, karena sulitnya mendapatkan BBM di SPBU, dan harus antre selama berjam-jam.
"Agar bisa mendapatkan BBM, kami harus mengantre hingga berjam-jam. Itupun hanya mengandalkan tangki mobil dan motor, yang akan dipindahkan sesampai di rumah, karena polisi melarang pengisian jeriken," ungkap seorang pengecer yang enggan namanya dikorankan.
Kalaupun ada yang mengantar BBM ke rumah, harganya juga sangat mahal, yakni Rp 12.500 per liter, sehingga kami harus menjual BBM lebih mahal lagi. "Meskipun dijual mahal, namun BBM-nya tetap habis," katanya.
Pengelola SPBU Koto Lebu Zulpardi, saat dikonfirmasi mengatakan sejak Sabtu BBM sudah masuk, hanya saja jumlahnya tidak banyak. Ia mengungkapkan, Sabtu (5/11) kemarin, juga sudah masuk stok premium lewat jalur Muara Labuh sebanyak dua tangki.
"Solar yang belum masuk, kalau premium sudah ada yang sampai di SPBU. Hanya saja jumlahnya terbatas. Hal tersebut diperparah lagi dengan antrean yang sangat banyak di SPBU. Bahkan terjadi antre sepanjang dua kilo meter," kata Zulpardi, Sabtu (5/11).
Zulpardi mengatakan SPBU memiliki Stok yang cukup banyak di Padang, yakni 8 tangki premium dan 6 tangki solar, namun tidak bisa diangkut sehingga di SPBU mengalami kekurangan stok.
"Ya, stok yang ada di Padang tidak bisa diangkut, karena sebagian mobil ada yang rusak dan ada masih terjebak longsor di Puncak. Untuk pengaturan pembelian BBM di SPBU, dilakukan petugas Polres Kerinci," katanya. (eja)

Editor: Prawira Maulana  |  Sumber: Tribun Jambi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar