Terima Kasih Atas Kunjungan Anda Pada Blog Kami

Rabu, 12 Oktober 2011

Baju Amelia Langsung Gosong





TRIBUNNEWS.COM - "BAH panas Bah... Ma panas Ma." Suara rintihan disertai tangisan terdengar dari seorang bocah perempuan penghuni ruang Kumala C2 RS Ansyari Saleh Banjarmasin, Selasa (11/10).

Rasa sakit memang mendera Amelia (9). Sebagian besar kulit tubuhnya terlihat memerah akibat terkelupas, dari kaki hingga sebatas dada. Warga Desa Sei Jingah Kecil Kecamatan Tamban Kabupaten Batola, mengalami luka bakar akibat tersengat listrik bertegangan tinggi.
Saat ditemui, Amelia sedang mendapat kunjungan dari dua gurunya. Melihat gurunya datang, Amelai pun kembali menangis. "Ibu, ibu jangan pergi ya. Ibu di sini saja. Temani Amelia. Tidak usah pulang," pintanya.
Musibah yang menimpa putri ketiga pasangan Ardani dan Saniah ini, terjadi saat Amelia asyik bermain di halaman rumahnya, Sabtu (8/10) sekitar pukul 14.00 Wita.
"Saat kejadian ada angin bertiup kencang dan membuat tiang antena televisi yang terbuat dari bambu setinggi empat meter rubuh yang menghantam kabel listrik bertegangan tinggi yang membentang di atas atap rumah milik kami," ujar Ardani.
Amelia yang saat itu sedang asyik bermain, lanjutnya, tidak menyadari kalau kabel antena TV di rumahnya telepas. Saat kabel antena yang teraliri listrik bertegangan tinggi itu menyentuh tubuh Amelia, korban terpental dan baju yang dipakainya langsung gosong.
Oleh pihak keluarga Amelia kemudian dilarikan ke puskesmas setempat. Namun karena kondisi luka bakarnya cukup parah, Amelia harus mendapat perawatan di rumah sakit. "Tapi saat itu air sungai sedang surut, jadi baru bisa kami bawa keesokan harinya," ujarnya.
Ardani pun menyayangkan terjadinya peristiwa tersebut dan meminta PLN bertanggung jawab. Pasalnya saat kabel tersebut dipindah hingga melintas di atas atap rumah mereka, karena ada pembangunan jembatan Sie Jingah.
"Adik saya yang semula menempati rumah tersebut sudah menolaknya sejak kabel itu. Pekerja pemindah kabel sebelumnya mengatakan kondisi itu hanya sementara menunggu jembatan selesai. Tapi ini sudah dua tahun, jembatan tak kunjung di bangun. Jarak kabelnya hanya due meter dari atap rumah," tuturnya.
Anehnya, usai peristiwa tersebut ada seseorang yang mengaku dari PLN datang menemui keluarganya dan ingin menyerahkan bantuan uang Rp 1,5 juta untuk biaya perawatan, namun juga membawa surat pernyataan musibah itu akibat kelalaian korban.
"Tentu saja kami menolak dan tidak mau tanda tangan. Selain itu, ada juga orang-orang yang mengaku dari PLN hendak membawa antena yang rubuh, serta mencari baju korban yang dikenakan korban saat peristiwa tersebut terjadi," jelas ibu korban, Saniah..
Dokter yang merawat Amelia, dr Syarif SpB mengungkapkan kondisi luka bakar yang diderita Amelia berada pada derajat dua dan tiga, dengan persentasi luka bakar 40 persen.
"Dengan kondisi luka bakar seperti itu, Amelia harus mendapatkan perawatan yang intensif mengingat lukanya terbuka sehingga rentan infeksi. Secara umum kondisi pasien sudah lumayan baik, namun masih tetap harus mendapatkan perawatan yang intensif paling tidak selama satu bulan," katanya.
Saat ini keluarga Ardani berupaya mencari keadilan. Mereka pun sudah mencoba melapor ke polisi, namun oleh satu oknum malah ditakut-takuti akan diadukan balik oleh PLN. "Waswas itu yang membuat kami batal melapor ke polisi," ujar Saniah.
Menyikapi musibah ini, Kepala PLN Ranting Tamban, Maryono, mengatakan pihaknya sudah memfoto lokasi dan mengajukan kepada PLN Cabang Marabahan untuk melakukan pemindahan kabel yang menyalurkan tegangan listrik 20 kilovolt itu.
"Pemindahan kabel 20 kv dua tahun lalu disebabkan adanya pembangunan jembatan. Kita sudah memindah dua kali atas permintaan warga juga. "PLN sudah beri bantuan sebesar Rp 2 juta, dan masih dikoordinasikan untuk diberi bantuan lagi," ujarnya.
General Manager PT PLN Kalselteng, Yudi Setyo Wicaksono, menilai seharusnya musibah tersebut bisa dihindari. Pasalnya, PLN sudah memperhitungkan sedemikian rupa jika instalasi kabel meski melintas di atas atap rumah tentu dalam kondisi aman.
Yudi berjanji akan segera melakukan koordinasi dengan PLN setempat dan melihat kasus yang terjadi hingga sejauh mana. Sehingga dapat segera memberi tindakan. "Kita lihat dulu kasusnya seperti apa, sejauh ini tingginya kabel listrik yang terdapat di manapun itu dalam kondisi dan daerah yang aman. Selama ini tidak ada masalah," katanya. (banjarmasinpost.co.id / ratino/am ramadhani/nia kurniawan)

Editor: Prawira Maulana  |  Sumber: Banjarmasin Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar