Terima Kasih Atas Kunjungan Anda Pada Blog Kami

Jumat, 14 Oktober 2011

Abdullah Hehamahua Masih Enteng Berjalan 7 Kilometer


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Beban berat sebagai penasihat internal Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dan Ketua Komite Etik KPK menggantung di pundak Abdullah Hehamahua. Ia tak mengeluh atas semuanya itu karena memiliki tips untuk mengurai kepenatan pikiran dan tenaganya.

"Jadi, waktu luang saya cuma sehari, yaitu Ahad. Kalau Sabtu saya pergi kuliah S3 di UNJ mengambil Manajemen SDM. Waktunya dari pukul 08.00 WIB sampai 18.00 WIB. Malam sudah capek dan langsung tidur," cerita Abdullah kepada tribunnews.com, di DPR, Jakarta, Kamis (13/10).
Abdullah mengisi hiburannya hanya dengan jogging sejauh tujuh kilometer. Hampir tiap pekan ia rutin melakukannya. Dimulai dari rumahnya ke pasar, kemudian belanja kebutuhan. Pulang dari Pasar, ia naik angkot. Kemudian, ia jalan kaki sejauh satu kilometer untuk sampai ke rumah.
Bagi Abdullah, liburan boleh saja sehari, tapi harus berkualitas. Karenanya, usai datang ke rumah, Abdullah tak segan menjemur pakaian yang sudah dicuci istrinya. Jika perlu menemani istrinya membeli perbekalan lainnya, Abdullah ikut menemani istrinya.
Semua kegiatan itu dilakukan Abdullah dengan senang. Bahkan untuk urusan menghadiri kenduri pun akan Abdullah usahakan datang bersama istri, apalagi ada sanak atau teman yang sakit. Ia tak pandang bulu untuk melakukan aktifitas sosial yang sekalipun remeh temeh tapi menyenangkan hatinya.
Abdullah tak kehabisan akal untuk mengisi waktu luangnya. Ia mengaku memiliki hobi berkebun. Jangan heran jika di hari libur, ia sibuk dengan tanaman di rumahnya. Itu sebabnya, di mana pun Abdullah tinggal, ia akan selalu memilih rumah dengan pekarangan untuk bisa menyalurkan hobinya menanam.
"Di kampung pekerjaan orangtua saya di laut dan kebun. Kalau saya dekat laut saya akan mancing. Tapi, karena tidak dekat laut, saya memilih berkebun dan menanam tanaman. Itu menghibur sekali," terang calon pimpinan KPK yang diunggulkan banyak pihak ini. (tribunnews/yog)

Penulis: Yogi Gustaman  |  Editor: Prawira Maulana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar