REPUBLIKA.CO.ID,NUNUKAN--Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas
Pamtas) TNI AD Batalion 407 Padmakusuma menduga terjadi perambahan hutan
di kawasan Taman Nasional Kabupaten Malinau dimulai dari hutan wilayah
Sarawak Malaysia.
Makanya, Satgas Pamtas akan melakukan
pengecekan lewat udara dan darat di wilayah tersebut, kata Komandan
Satgas Pamtas Batalion 407 Padmakusuma, Mayor Inf Ari Aryanto di
Nunukan, Kamis (6/12).
"Penemuan dugaan terjadinya perambahan
hutan hingga memasuki wilayah Indonesia itu pada saat "line over" selama
lima jam di atas Taman Nasional Kabupaten Malinau, 30 Nopember (2012)
lalu," kata dia.
Ari Aryanto mengatakan pantauan patok perbatasan
melalui udara itu dilakukan setelah ditemukan penggundulan hutan di
wilayah Sarawak Malaysia tepatnya di kawasan "blank spot" yang diduga
melewati tapal batas memasuki Long Iken sepanjang Sungai Iwan Kabupaten
Malinau.
Dari tiga titik yang ditemukan terjadi perambahan hutan
itu, dia mengatakan, bagian tengah sekitar Long Iken sepanjang jalur
Sungai Iwan yang paling parah dan di kasawan itulah yang diduga kuat
telah memasuki wilayah Indonesia.
Sementara, lanjut dia, pos
penjagaan perbatasan dari wilayah Long Iken Kabupaten Malinau jaraknya
sekitar 70 kilometer yaitu di Long Metun dan sangat sulit menjangkau
kawasan itu akbat tidak adanya akses jalan.
"Tapi baru
kemungkinan, makanya kita mau pastikan apakah benar telah memasuki
wilayah Indonesia. Pantauan melalui udara ini adalah untuk memastikan,"
ujarnya.
Menurut Ari Aryanto, jika memperhatikan dari GPS (Global
Positioning System) pesawat Susi Air tampaknya perambahan hutan
tersebut telah melampaui tapal batas Indonesia-Malaysia.
"Dengan
adanya dugaan ini maka saya laporkan dan membuat surat kepada Kolapops
(Komando Lapangan Operasi) untuk melakukan patroli atau pantauan lewat
udara karena tidak ada akses darat," sebut Ari Ariyanto saat ditemui di
ruang kerjanya.
Selain pemantauan melalui udara, dia melanjutkan
juga akan melakukan pantauan melalui jalur darat dengan melewati jalur
sungai untuk mengecek kebenaran apakah benar telah merambah masuk ke
wilayah Indonesia.
Perambahan tersebut memang berlangsung di
wilayah Sarawak Malaysia dan diduga telah memasuki Kawasan Taman
Nasional di Long Pujungan Kabupaten Malinau, katanya.
Ia mengakui
pantauan lewat GPS pesawat Susi Air setelah ditransper masuk ke UTM
(Universal Tranverse Mercator) ada sedikit perbedaan, sehingga memang
perlu melakukan pengecekan melalui darat.
"Yang jelas kalau
dilihat dari udara, kawasan itu sudah gundul mulai dari Sarawak
(Malaysia) dan diduga telah memasuki wilayah Indonesia," ujar Ari
Aryanto.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar