TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Wakil Direktur Sabhara Polda
Sumut AKBP Yohannes S, enggan mengomentari pemukulan dan makian yang
dilontarkan Kapolda Sumut Irjen Wisjnu Amat Sastro kepada dirinya dan pasukannya, saat pengamanan unjuk rasa buruh di Kantor Gubernur Sumut, Rabu (5/12/2012) lalu.
"Saya
enggak berani komentar lah. Angkat tangan!" kata Wakil Direktur Shabara
Polda Sumut sambil tertawa, saat dihubungi Tribun, Kamis (6/12/2012).
Diberitakan sebelumnya, Kapolda Wisjnu meninju perut Yohannes, dan melontarkan kata- kata yang tidak pantas.
"Eh, enggak bisa diam kalian m****t," ujar Wisjnu sambil berjalan ke barisan anggota pasukan anti huru-hara.
Melihat
Wadir Shabara Polda Sumut AKBP Yohannes S berdiri dekat barisan
pasukan anti huru-hara, Wisjnu langsung menghampirinya.
"M****t kalian," kata Wisjnu sembari meninju perut Yohannes dengan kepalan tangan kanannya.
Yohannes yang ditinju pimpinannya, hanya terdiam sambil sekali memegang perutnya.
"Percuma kau perwira, enggak bisa kau atur. Perwira t**k kau," umpat Wisjnu dengan wajah masih mengarah ke Yohannes.
Yohannes menolak berkomentar banyak, karena khawatir peristiwa itu akan berlanjut panjang. Ia juga bungkam saat Tribun
menanyakan apakah dirinya melakukan kesalahan dalam pengamanan itu,
atau adakah komunikasi lebih lanjut dengan Kapolda terkait peristiwa
itu, saat rapat evaluasi kinerja di Markas Polda Sumut, Kamis pagi.
"Enggak
ada cerita minta maaf lah. Namanya juga tugas. Kita laksanakan tugas
saja lah," tuturnya saat ditanya apakah ada di antara mereka yang telah
meminta maaf atas peristiwa yang terjadi di depan ratusan pasang mata.
Ia
juga enggan membahas kronologi peristiwa tersebut, dan menganggap
banyak pihak telah mengetahui bagaimana urutan peristiwa yang berujung
pada pemukulan dirinya oleh Kapolda.
"Beliau (Kapolda) manusia, kita manusia juga. Ada khilafnya. Wajar-wajar saja," cetusnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar