REPUBLIKA.CO.ID, DARFUR -- Wabah demam kuning di wilayah Darfur, Sudan
kian meluas. Sebagaimana dilaporkan WHO, Selasa (13/11) wabah penyakit
tersebut telah meregut 107 korban jiwa hanya dalam enam minggu terakhir.
Yang lebih mengejutkan, 67 korban tersebut terjadi dalam sepekan
terakhir.
Pejabat WHO di Sudan, Dr Anshu Banerjee mengatakan agar
warga Sudan senantiasa waspada, karena penyakit tersebut bisa menyebar
di seluruh negeri. Dilaporkan Aljazirah, para dokter dan departemen setempat gencar mengkampanyekan bahaya wabah penyakit ini.
Virus
berbahaya tersebut disebarkan oleh nyamuk tersebut dapat menyerang
siapa saja. Gejala utamanya; korban yang terkena virus ini akan
mengalami dehidrasi berat, demam, muntah berdarah, hingga dapat berujung
pada kematian.
Menurut pernyataan resmi Departemen Kesehatan
Sudan dan WHO, Senin, (12/11) kemarin, hingga saat ini lebih dari 350
kasus dugaan demam kuning telah dilaporkan di Darfur sejak akhir
September. Segitar 30 persen dari kasus tersebut berujung pada kematian.
Sementara 70 persen lainnya masih dalam perawatan intensif dan umumnya
bberada di bawah usia 29 Tahun.
Program tanggap darurat WHO
menjadwalkan vaksin demam kuning harus sudah sampai di ibukota Sudan
pekan depan. Sampai saat ini lembaga penelitian WHO tengah bekerja keras
untuk menemukan vaksin pencegah serta obat yang dapat menyembukan
penyakit ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar