REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON---Para pejabat Dinas Kesehatan Federal AS
pekan ini mengatakan kasus virus West Nile naik lebih dari 40 persen
selama satu pekan belakangan, dan merenggut secara keseluruhan 66 nyawa
di negeri tersebut sepanjang tahun ini.
Menurut jumlah baru yang
diumumkan oleh US Centers for Disease Control and Prevention di dalam
taklimat melalui telepon, 48 negara bagian AS telah melaporkan 1.590
penularan virus itu pada manusia hingga Selasa (28/8), termasuk 66
kematian.
Jumlah tersebut merupakan lonjakan 42 persen jumlah kasus itu dan peningkatan 61 persen jumlah kematian dalam satu pekan.
Jumlah
kasus manusia juga menandai peningkatan tertinggi penularan virus
tersebut, menurut perhitungan hingga pekan terakhir Agustus sejak virus
itu pertama kali dideteksi di negeri tersebut pada 1999, kata pusat itu.
Namun
mengenai catatan sepanjang tahun, pada 2003 terdapat 9.862 kasus Virus
West Nile yang dilaporkan di Amerika Serikat, dan 2002 menghadapi lebih
dari 4.100 kasus termasuk lebih dari 260 kematian.
Dr. Lyle Petersen, Direktur di pusat itu, mengatakan jumlah penularan virus tersebut tahun ini diperkirakan akan naik.
Lebih
dari 70 persen kasus telah dilaporkan dari enam negara bagian --Texas,
South Dakota, Mississippi, Oklahoma, Louisiana dan Michigan. Texas
adalah negara bagian yang menghadapi kasus terbanyak, dengan 45 persen
kasus penularan dan 31 kematian di seluruh negara bagian itu.
Berdasarkan
pengalaman sebelumnya, para pejabat kesehatan federal tak menduga Badai
Isaac, yang pada Rabu (29/8) kekuatannya turun jadi Topan Tropis lagi,
memiliki dampak besar pada penyebaran virus tersebut tahun ini.
Virus
West Nile adalah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk yang umumnya
terdapat di wilayah bertemperatur sedang dan tropis dan dapat
mengakibatkan penyakit syaraf serius pada sebagian kasus. Gejala yang
ditimbulkan oleh virus itu meliputi badan terasa lemas, pusing, mual,
sakit kepala, dan demam secara mendadak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar