REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON---Amerika Serikat memperingatkan industri
maritim bahwa kapal Iran masih menggunakan bendera negara lain dalam
upaya menghindari sanksi Barat terhadap negara Persia itu.
Sierra Leone adalah negara paling akhir yang mencabut benderanya
dari Perusahaan Pelayaran Republik Islam Iran (IRISL), yang berada di
dalam daftar hitam karena keterlibatannya dalam program senjata Iran.
Amerika Serikat dan Uni Eropa telah memberlakukan sanksi keras
terhadap Iran dalam upaya menghentikan negara tersebut memperoleh
senjata nuklir.
Hukuman AS itu memaksa mitra utama perdagangan Iran mengurangi impor
minyak mentah mereka, demikian laporan Reuters --yang dipantau ANTARA di
Jakarta, Jumat pagi. Uni Eropa memberlakukan larangan mulai 1 Juli atas
kapal yang diasuransikan membawa minyak Irak, tindakan yang juga
menjepit ekspor minyak Iran.
Amerika Serikat menyatakan dinas pelabuhannya harus siaga menghadapi kapal dengan bendera dan pendaftaran palsu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar