REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Tingkat pengangguran di zona euro mencatat
rekor tertinggi terbaru. Satu dari empat orang di Yunani keluar dari
pekerjaannya.
Angka pengangguran di Spanyol berada di level tertinggi
dari 17 negara zona euro, yaitu 11,6 persen.
Data Eurostat yang
dirilis Rabu (31/10) menunjukkan sebanyak 18,49 juta orang menjadi
pengangguran di 17 negara zona euro. Angka pengangguran tersebut naik
satu persen dari 18,5 persen per Agustus 2012 menjadi 18,6 persen per
September 2012.
Ekonom dari Capital Economics, Ben May,
mengatakan survei menunjukkan perusahaan-perusahaan di Eropa enggan
untuk merekrut tenaga kerja baru. "Tingkat pengangguran zona euro
kelihatannya akan meningkat lagi. Rumah tangga membutuhkan lebih banyak
usaha untuk berjuang," kata May, seperti dikutip dari The Guardian, Kamis (1/11).
Tingkat
pengangguran terendah negara zona euro tercatat di Austria (4,4
persen). Berikutnya Luksemburg 5,2 persen, Jerman dan Belanda
masing-masingnya 5,4 persen, Perancis dan Italia masing-masingnya 10,8
persen, Yunani 25,1 persen, dan Spanyol 25,8 persen.
Sedangkan
tingkat pengangguran di negara di luar zona euro, tapi masih termasuk
negara Uni Eropa, per September 2012 yang terbesar di Inggris. Porsinya
mencapai 7,9 persen. Lebih tinggi dibandingkan tingkat pengangguran di
Amerika Serikat 7,8 persen, dan Jepang 4,2 persen per September 2012.
Kepala
Ekonom di IHS Global Insight, Howard Archer, mengatakan data
pengangguran Eropa semakin suram. "Pasar tenaga kerja di bawah tekanan
serius," ujarnya. Kegiatan ekonomi yang sedang berlangsung kian melemah,
dan kepercayaan investor untuk berbisnis di Eropa juga rendah.
Pengangguran
di level usia muda di Eropa juga menempati posisi tertinggi terbaru.
Lebih dari separuh atau 54,2 persen pengangguran di Eropa adalah yang
berusia di bawah 25 tahun. Sebanyak 53,8 persen karyawan yang dipecat di
zona euro adalah angkatan kerja muda.
Meski tingkat pengangguran
meningkat, tetap masih ada kabar baik untuk Eropa. Harga sumber daya
energi terus meningkat menjadi 7,8 persen. Makanan menjadi mahal,
meningkat 3,2 persen. Hal ini tentunya mendorong pengeluaran dan
konsumsi domestik negara-negara zona euro semakin tinggi.
Para
ekonom memperkirakan Bank Sentral Eropa (ECB) akan kembali menurunkan
suku bunga sebelum 2012 berakhir. Saat ini, tingkat suku bunga yang
diberlakukan ECB sekitar 0,75 persen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar