TRIBUNNEWS.COM, RIYADH -
Hasil cukup mengejutkan tercipta di King Fahd International Stadium,
(14/11). Tim kuat asal Amerika Selatan, Argentina dipaksa mandul kala
menghadapi tuan rumah, Arab Saudi.
Padahal, pada laga itu Argentina menurunkan sebagian besar komposisi terbaiknya. Termasuk duet Lionel Messi dan Sergio Aguero. Namun, strategi racikan Frank Rijkaard ternyata cukup ampuh meredam agresivitas skuad Albiceleste.
Dengan kualitas skuad lebih unggul, tak heran Argentina langsung mengambil inisiatif menyerang sejak awal laga. Beberapa ancaman langsung diciptakan Messi cs sejak laga dimulai.
Namun, Arab Saudi pun tak ingin begitu saja jadi bulan-bulanan tamunya. Mereka beberapa kali memberi tekanan melalui serangan balik cepat. Pada menit ke-19, Naser Al-Shamrani hampir saja membuka skor andai tembakannya tak mampu digagalkan kiper Argentina, Sergio Romero.
Bahkan, pada menit ke-29, Arab Saudi mampu menjebol gawang Romero melalui Mohammed Al-Sahlawi. Namun, hakim garis lebih dulu mengangkat bendera pertanda offside. Kejutan pun urung tercipta. Hingga turuj minum, skor kacamata tetap bertahan.
Memasuki babak kedua, pelatih Argentina, Alejandro Sabella mencoba mengubah komposisi permainan dengan memasukkan Franco Di Santo dan Augusto Fernandez. Akan tetapi, pergantian itu tetap masih belum mampu membawa perubahan positif.
Arab Saudi tetap tampil tenang dan mampu mencuri kesempatan mengancam melalui serangan balik. Peluang terbaik Argentina sendiri baru tercipta pada menit ke-77 melalui Di Santo. Namun, striker Wigan Athletic itu gagal mencetak gol pada laga debutnya tandukan menyambut umpan Angel Di Mariamasih melebar dari gawang.
Pun peluang Messi yang memanfaatkan kerjasama satu-dua dengan Aguero pada menit ke-80. Upaya Messi masih mendapat hambatan dari kiper Arab Saudi. Aguero sendiri mempunya peluang terakhir pada pengujung laga. Namun lagi-lagi aksi kiper tuan rumah mampu menggagalkannya.
Alhasil, Argentina pun harus puas menutup laga dengan skor tanpa gol. Hasil ini pun membuat Messi gagal menambah koleksi 31 gol yang sudah ditorehkan bersama Tim Tango. Harapan mengejar rekor Gerd Muller dalam setahun ini pun harus tertunda.
Padahal, pada laga itu Argentina menurunkan sebagian besar komposisi terbaiknya. Termasuk duet Lionel Messi dan Sergio Aguero. Namun, strategi racikan Frank Rijkaard ternyata cukup ampuh meredam agresivitas skuad Albiceleste.
Dengan kualitas skuad lebih unggul, tak heran Argentina langsung mengambil inisiatif menyerang sejak awal laga. Beberapa ancaman langsung diciptakan Messi cs sejak laga dimulai.
Namun, Arab Saudi pun tak ingin begitu saja jadi bulan-bulanan tamunya. Mereka beberapa kali memberi tekanan melalui serangan balik cepat. Pada menit ke-19, Naser Al-Shamrani hampir saja membuka skor andai tembakannya tak mampu digagalkan kiper Argentina, Sergio Romero.
Bahkan, pada menit ke-29, Arab Saudi mampu menjebol gawang Romero melalui Mohammed Al-Sahlawi. Namun, hakim garis lebih dulu mengangkat bendera pertanda offside. Kejutan pun urung tercipta. Hingga turuj minum, skor kacamata tetap bertahan.
Memasuki babak kedua, pelatih Argentina, Alejandro Sabella mencoba mengubah komposisi permainan dengan memasukkan Franco Di Santo dan Augusto Fernandez. Akan tetapi, pergantian itu tetap masih belum mampu membawa perubahan positif.
Arab Saudi tetap tampil tenang dan mampu mencuri kesempatan mengancam melalui serangan balik. Peluang terbaik Argentina sendiri baru tercipta pada menit ke-77 melalui Di Santo. Namun, striker Wigan Athletic itu gagal mencetak gol pada laga debutnya tandukan menyambut umpan Angel Di Mariamasih melebar dari gawang.
Pun peluang Messi yang memanfaatkan kerjasama satu-dua dengan Aguero pada menit ke-80. Upaya Messi masih mendapat hambatan dari kiper Arab Saudi. Aguero sendiri mempunya peluang terakhir pada pengujung laga. Namun lagi-lagi aksi kiper tuan rumah mampu menggagalkannya.
Alhasil, Argentina pun harus puas menutup laga dengan skor tanpa gol. Hasil ini pun membuat Messi gagal menambah koleksi 31 gol yang sudah ditorehkan bersama Tim Tango. Harapan mengejar rekor Gerd Muller dalam setahun ini pun harus tertunda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar