Terima Kasih Atas Kunjungan Anda Pada Blog Kami

Sabtu, 27 Oktober 2012

Umi Trauma Diusir Majikannya di Hongkong

TRIBUNNEWS.COM,BATAM--Umayyah binti Katijah, Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Kota Malang Jawa Timur mengaku khawatir, Sabtu (27/10/2012) dini hari.

Umi (panggilan Umayyah, Red) diusir majikannya pada Jumat (26/10/2012) tengah malam atau sekitar pukul 23.00 waktu setempat.
Pengusiran paksa terhadap wanita pemegang passport nomor AS 139818 ini menimbulkan rasa trauma pribadi yang mendalam. Ketika proses pengusiran berlangsung, suasana malam dalam rumah cukup menegangkan. Khusus buruh migran seperti dia, keluar pada saat kondisi larut malam dirasakan mengerikan.
Antara rasa takut dan cemas, ia pun bergegas mengemasi seluruh barangnya dan memasukkan dalam koper. Meski rasa khawatir menggelayut dalam hati, ia akhirnya dipaksa meninggalkan rumah majikannya yang beralamat di Flat E-24/F, Block 1, Elegant Garden, 409 Queen’s Road West, Sai Ying Pun, Hongkong.
“Waktu saya diusir, rasanya khawatir. Tetapi semua saya pasrahkan sama Tuhan. Ini cuma dibekali uang tiket HKD (Hongkong Dollar) 972. Jujur saya sangat trauma karena tidak ada siapa-siapa di sini,” ujar Umi kepada Tribun Batam (Tribun Network), Sabtu (27/10/2012) dini hari pukul 1.30 waktu setempat.
Menurutnya, saat akan meninggalkan rumah majikannya itu, seluruh buruh migran yang bekerja di sana tidak berbuat lebih untuk menolong dirinya. Termasuk rekan-rekan seprofesinya. Alasannya, mereka tidak bisa keluar rumah tanpa alasan yang jelas dan saat pengusiran dilakukan kondisinya sudah tengah malam.
“Insya Allah tenang, tapi sekarang masih trauma,” aku wanita yang diberangkatkan ke Hongkong melalu PT Tritama Bina Karya, perusahaan Pegerah Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) di Kota Malang Jawa Timur, sekitar 4 tahun lalu.
Alasan majikan mengusir dirinya itu dianggap sebagai fitnah tanpa dasar. Di mana sang majikan, Jonathan, memiliki anak bernama Samuel berusia 6 tahun. Menurut pengakuan Umi, anak majikannya ini justru sering berbuat onar kepada Umi. Misalnya memukul Umi dengan pensil saat diajari mengerjakan tugas Bahasa Inggris di rumah.
Selain itu, Samuel pernah mengadukan kepada ayah dan ibunya atas perlakuan Umi. Seperti bermain ponsel saat mengajari tugas sekolah, memukul, atau hal-hal negatif lainnya. Padahal kenyataannya, Umi tidak pernah melakukan hal itu. Umi juga pernah diperolok Samuel dengan kalimat sadis “hou yai” yang artinya nakal sekali.
“Umi pilih mengalah dan pergi tinggalkan rumah majikan karena sudah tidak sanggup lagi. Waktu dia (Samuel, red) sama Umi, saya tidak pernah memukulnya. Tetapi dia justru yang mengadu kepada papanya dan mengatakan kalau Umi memukul. Ini yang mengakibatkan Umi diusir dari rumah,” kenang Umi terharu.
Menurut pengakuan lain yang dituturkan Umi, sebelum dirinya bekerja di rumah Jonathan itu, keluarga ini baru saja memberhentikan pembatunya yang bernama Kenti. Kenti hanya bekerja selama 6 bulan. Dari pengalaman teman-teman Umi yang pernah bekerja di keluarga ini, hubungan Jonathan dan istrinya kurang harmonis.
“Menurut pengalaman teman Umi, setiap hari istri Jonathan selalu menangis, tidak tahu masalahnya apa. Tetapi kalau boleh jujur, sebelum Umi diusir, Samuel pernah membentak Umi dengan perkataan ‘you are dust’, padahal kalimat ini hanya bisa diucapkan oleh orang yang sudah dewasa,” ungkap Umi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar