REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN - Pembuatan film anti-Islam 'Innocence of Muslims
(IoM)' baru-baru ini di Amerika Serikat dimaksudkan untuk menyebar
perpecahan di kalangan pemeluk agama.
Demikian kata Wakil Presiden Iran, Mohammad-Reza Rahimi, Sabtu (15/9).
Rahimi mengutuk film yang menghujat Nabi Muhammad SAW tersebut. Dia mengatakan pembuat film anti-Islam tersebut berusaha memecah pemeluk agama Islam, Kristen dan bahkan Yahudi.
''Islam mengajarkan pentingnya penyebar agama lain Samawi,'' katanya.
Sementara Hujjatul Islam Morteza Hosseini, seoang anggota Parlemen Iran, memberitahu IRNA bahwa Amerika Serikat harus secara resmi meminta ma'af kepada umat Muslim atas pembuatan film tersebut. Anggota Komisi Kebudayaan di Majelis (Parlemen) Iran itu mengatakan AS berusaha menyebarkan pendekatan Islamofobia sebab ajaran Islam berkembang di dunia.
Pada Jumat (14/9), Korp Pengawal Revolusi Islam (IRGC) mengeluarkan pernyataan yang mengutuk film itu. Mereka mengatakan skenario Islamofobia telah memasuki tahap baru, yaitu penghinaan terhadap kesucian dan kepercayaan Islam.
Demikian kata Wakil Presiden Iran, Mohammad-Reza Rahimi, Sabtu (15/9).
Rahimi mengutuk film yang menghujat Nabi Muhammad SAW tersebut. Dia mengatakan pembuat film anti-Islam tersebut berusaha memecah pemeluk agama Islam, Kristen dan bahkan Yahudi.
''Islam mengajarkan pentingnya penyebar agama lain Samawi,'' katanya.
Sementara Hujjatul Islam Morteza Hosseini, seoang anggota Parlemen Iran, memberitahu IRNA bahwa Amerika Serikat harus secara resmi meminta ma'af kepada umat Muslim atas pembuatan film tersebut. Anggota Komisi Kebudayaan di Majelis (Parlemen) Iran itu mengatakan AS berusaha menyebarkan pendekatan Islamofobia sebab ajaran Islam berkembang di dunia.
Pada Jumat (14/9), Korp Pengawal Revolusi Islam (IRGC) mengeluarkan pernyataan yang mengutuk film itu. Mereka mengatakan skenario Islamofobia telah memasuki tahap baru, yaitu penghinaan terhadap kesucian dan kepercayaan Islam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar