TRIBUNNEWS.COM,NGAWI-Sejumlah
bangunan instalasi air bersih milik PDAM Kabupaten Ngawi mangkrak.
Bangunan yang terlanjut menelan anggaran miliran rupiah itu, bahkan sudah ditutup karena tidak bisa dimanfaatkan lagi.
Selain menimbulkan bau tak sedak juga ada yang mengeluarkan semburan api.
Berdasarkan data yang berhasil dihimpun ada 2 bangunan instalasi air bersih yang mangkrak yakni di Desa/Kecamatan Padas dan alun-alun Merdeka Ngawi.
Untuk bangunan di Desa Padas kondisinya memprihatinkan. Selain tak berfungsi bangunan ini sudah ditutup dengan jalan diuruk dan di atasnya berdiri bangunan kantor PDAM.
"Dulu memang ada bangunan proyek air bersih, sekarang ditutup karena tak bisa digunakan dan airnya bau," terang Supardi, salah satu staf PDAM Ngawi kepada Surya, Senin (3/9/2012).
Selain itu, Supardi mengaku tidak tahu menahu mengenai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) mana yang mengerjakan proyek tersebut termasuk besaran anggarannya. Saat itu, bangunan berupa sumur bor dan tandor air bersih, sejak awal Tahun 2012 tersebut ditutup karena tak bisa dimanfaatkan.
"Kalau dipaksa dipakai membahayakan masyarakat," katanya.
Sementara, Direktur PDAM Kabupaten Ngawi, Suratno menegaskan jika mengenai kedua proyek air bersih yang bernilai miliaran itu bukan tanggung jawabnya. Menurutnya, proyek itu merupakan proyek Dinas Pekerjaan Umum Tahun 2008 sebesar Rp 2,7 miliar.
"Itu bukan proyek saya. Di Padas ditutup karena bau dan di alun-alun ditutup karena saat dibor mengeluarkan api. Kami menduga proyek mangkrak karena salah perencanaan," tandasnya.
Bangunan yang terlanjut menelan anggaran miliran rupiah itu, bahkan sudah ditutup karena tidak bisa dimanfaatkan lagi.
Selain menimbulkan bau tak sedak juga ada yang mengeluarkan semburan api.
Berdasarkan data yang berhasil dihimpun ada 2 bangunan instalasi air bersih yang mangkrak yakni di Desa/Kecamatan Padas dan alun-alun Merdeka Ngawi.
Untuk bangunan di Desa Padas kondisinya memprihatinkan. Selain tak berfungsi bangunan ini sudah ditutup dengan jalan diuruk dan di atasnya berdiri bangunan kantor PDAM.
"Dulu memang ada bangunan proyek air bersih, sekarang ditutup karena tak bisa digunakan dan airnya bau," terang Supardi, salah satu staf PDAM Ngawi kepada Surya, Senin (3/9/2012).
Selain itu, Supardi mengaku tidak tahu menahu mengenai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) mana yang mengerjakan proyek tersebut termasuk besaran anggarannya. Saat itu, bangunan berupa sumur bor dan tandor air bersih, sejak awal Tahun 2012 tersebut ditutup karena tak bisa dimanfaatkan.
"Kalau dipaksa dipakai membahayakan masyarakat," katanya.
Sementara, Direktur PDAM Kabupaten Ngawi, Suratno menegaskan jika mengenai kedua proyek air bersih yang bernilai miliaran itu bukan tanggung jawabnya. Menurutnya, proyek itu merupakan proyek Dinas Pekerjaan Umum Tahun 2008 sebesar Rp 2,7 miliar.
"Itu bukan proyek saya. Di Padas ditutup karena bau dan di alun-alun ditutup karena saat dibor mengeluarkan api. Kami menduga proyek mangkrak karena salah perencanaan," tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar