REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI---Seorang pria Palestina tewas dalam
bentrokan antara militer Lebanon dan pengungsi Palestina di wilayah
utara negara itu, kata beberapa sumber keamanan dan pemimpin kamp
pengungsi.
Satu sumber keamanan mengatakan, sedikitnya empat orang Palestina
cedera, namun seorang pemimpin kamp pengungsi menyebutkan jumlah warga
Palestina yang terluka mencapai 23 orang.
Warga masih dilanda ketegangan setelah bentrokan berhenti, dan banyak
orang melemparkan batu dan memblokade jalan-jalan di dekat kamp itu,
yang terletak tidak jauh dari kota pelabuhan Tripoli, Lebanon utara.
Pasukan mengepung daerah-daerah sekitar kamp pengungsi Nahr al-Bared,
yang hancur pada 2007 ketika militer Lebanon terlibat dalam pertempuran
dengan militan di sana.
Bentrokan Jumat itu meletus ketika militer berusaha menghentikan
pertengkaran antara dua orang Palestina di kamp itu, kata penduduk.
Sejumlah orang merespons dengan melemparkan batu, namun insiden itu
memanas dengan tembakan senapan.
Penduduk menyalahkan kekerasan itu pada pasukan, kata beberapa
pemimpin kamp, namun sumber-sumber keamanan menekankan bahwa korban yang
tewas tidak terkena tembakan aparat.
Ketegangan belum mereda di sekitar wilayah kumuh pesisir itu sejak
2007, ketika militer bergerak masuk untuk memerangi kelompok Fatah
al-Islam yang terinspirasi Al Qaida.
Lebih dari 400 orang tewas, termasuk 170 prajurit, dan 6.000 rumah hancur dalam pertempuran itu.
Terdapat 12 kamp pengungsi yang menampung lebih dari 200.000 orang
yang terdaftar di Lebanon, namun pengamanan di kawasan itu dilakukan
oleh kelompok-kelompok Palestina.
Ketegangan antara kelompok-kelompok Palestina tetap menimbulkan
risiko tinggi bagi stabilitas di Lebanon, yang telah menderita akibat
serangkaian pembunuhan, perang dengan Israel dan krisis politik internal
yang melumpuhkan dalam beberapa tahun ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar