TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Sikap Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum yang selalu diam acap kali diserang dengan "nyanyian Nazar" dinilai tidak baik oleh Ketua Departemen Komunikasi dan Informasi Partai Demokrat Ruhut Sitompul.
Pasalnya, jika terus dinyanyikan dan tidak dicegah, Itu dapat menggiring opini masyarakat ke arah yang salah.
"Aku bilang ke Bung Anas. Bung Anas sekali-kali counter, jangan diam terus," ujar Ruhut saat ditemui wartawan seusai acara Malam Budaya Rakyat Merdeka, di Balai Sudirman Jakarta, Minggu (29/1/2012) malam.
Ruhut menjelaskan, di era reformasi saat ini, rakyat Indonesia sudah semakin cerdas dalam menilai seseorang. Bahkan jika tidak hati-hati dapat saja terkena sanksi dari masyarakat.
Karenanya, sesekali lebih baik ditanggapi penyataan Nazar tersebut, agar Masyarakat dapat menilai dengan landasan dua sisi penyataan. "Buat saya lebih berat sangsi sosial dari pada sanksi hukum," imbuhnya.(*)
Pasalnya, jika terus dinyanyikan dan tidak dicegah, Itu dapat menggiring opini masyarakat ke arah yang salah.
"Aku bilang ke Bung Anas. Bung Anas sekali-kali counter, jangan diam terus," ujar Ruhut saat ditemui wartawan seusai acara Malam Budaya Rakyat Merdeka, di Balai Sudirman Jakarta, Minggu (29/1/2012) malam.
Ruhut menjelaskan, di era reformasi saat ini, rakyat Indonesia sudah semakin cerdas dalam menilai seseorang. Bahkan jika tidak hati-hati dapat saja terkena sanksi dari masyarakat.
Karenanya, sesekali lebih baik ditanggapi penyataan Nazar tersebut, agar Masyarakat dapat menilai dengan landasan dua sisi penyataan. "Buat saya lebih berat sangsi sosial dari pada sanksi hukum," imbuhnya.(*)
Penulis: Edwin Firdaus | Editor: Taryono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar