Alkohol telah menjadi salah satu sebab terjadinya kecelakaan lalu lintas di negara tersebut. Badan legislatif memulai pembacaan angket pada hari Jumat (2/12). Demikian dikatakan juru bicara pemerintah setempat seperti dikutip on-islam.net.
Ingushetia mengizinkan penjualan alkohol dari jam 10 pagi hingga 10 malam setiap hari. Di negara bagian Chechnya (negara bagain lain yang mayoritas Muslim), akohol bahkan hanya dijual sekali dalam sepekan. Di Chechnya, alkohol diizinkan dijual dari jam delapan sampai jam 10 pagi.
Ingushetia akan melakukan pemilihan anggota parlemen pada 4 Desember. Kebijakan penjualan alkohol ini akan diterapkan berdasarkan angket dengan perolehan suara terbanyak.
Presiden Ingushetia, Yunus Bek Yevkurov, menyambut baik rencana pembuatan aturan ini sebagai salah satu perubahan yang cukup penting untuk mengontrol penjualan alkohol. Nantinya, produk alkohol yang dijual harus memiliki izin edar, dan dijual oleh pihak-pihak yang memiliki lisensi.
Penjualan alkohol secara ilegal menurutnya bisa memicu konflik. "Kita hidup di negara sekuler dengan berbagai macam perbedaan agama dan etnik. Kita tidak bisa menghakimi hak seseorang (untuk membeli alkohol) tapi kita bisa mencegah sesuatu yang bisa memancing hal-hal yang tak terkendali," kata Yevkurov.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar