Terima Kasih Atas Kunjungan Anda Pada Blog Kami

Jumat, 23 Desember 2011

Evakuasi Pesawat Sriwijaya Air Terkendala Roda Rusak


TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Proses evakuasi pesawat Sriwijaya Air sampai Kamis (22/12/2011) belum bisa dilakukan lantaran terkendala masalah penggantian roda yang rusak. Hingga hari ketiga sejak terjadinya kecelakaan, Selasa (20/12) lalu, itu pesawat masih berada di lokasi semula, sekitar 75 meter sebelah timur ujung landasan pacu Bandara Adi Sutjipto.

Hal berbeda, kini seluruh badan pesawat sudah berganti warna menjadi warna putih. Tidak tampak ada kelir biru maupun merah, begitu pula dengan tulisan maskapai penerbangan.
"Kami sudah mendatangkan roda dari Jakarta, namun masih menunggu alat berat dari Semarang sedangkan crane sudah tersedia," ujar Hanad Prayitno, Station Manager Sriwijaya Air, saat dimintai konfirmasi, Kamis (22/12/2011).
Pihak Sriwijaya Air menerjunkan delapan orang teknisinya untuk memperbaiki roda yang rusak. Namun, berdasarkan pantauan Tribun Jogja hingga Kamis petang di lokasi kecelakaan, roda depan dan roda bagian kanan belum terpasang. Hanya, balon udara yang digunakan untuk mendongkrak badan pesawat sudah berhasil meninggikan posisi pesawat.
Jika kedua roda yang rusak itu sudah terpasang, maka pihaknya menyatakan hanya perlu waktu sekitar dua jam untuk menarik pesawat hingga ke taxi way. Saat menarik pesawat berbobot kosong 42 ton ini, pihak Sriwijaya Air akan mengerahkan truk jenis low deck yang memang khusus digunakan untuk menerima beban sangat berat. "Semisal mengangkat backhoe maupun alat berat lain," katanya.
Adapun Chaerudin, selaku tim Komite Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT), juga belum bisa memberikan keterangan terkait penyebab tergelincirnya pesawat buatan tahun 1996 ini. Ia mengaku masih harus memperoleh keterangan dari pilot dan awak pesawat serta meneliti black box pesawat bernomor penerbangan SJ 230 PK CKM tersebut.
"Black box akan kami bawa ke Jakarta, karena kami sendiri sudah mampu untuk membaca data yang tersimpan di dalamnya," ujarnya seraya berjanji akan merilis hasilnya ke publik.
Sedangkan General Manager PT Angkasa Pura I, Agus Adrianto, berharap supaya pesawat tersebut bisa segera ditarik menjauhi landasan pacu. Meskipun tak mengganggu aktivitas penerbangan, namun dirinya mengingatkan tentang faktor psikologis para pilot yang melintas di area tersebut. (Mona Kriesdinar)

Editor: Prawira Maulana  |  Sumber: Tribun Jogja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar