Terima Kasih Atas Kunjungan Anda Pada Blog Kami

Jumat, 11 November 2011

Sarwono Tunjukkan Rekaman saat DAM Karangbutan Ambrol





TRIBUNNEWS.COM, KLATEN – Sarwono (35) mengambil hapenya kemudian menunjukkan rekaman sepanjang 2 menit 40 detik saat DAM Karangbutan bagian barat ambrol pada Rabu (9/11), sekitar pukul 15.00 WIB. Sebagai Koordinator

Rescue Taruhan Awu, dia selalu mencoba mengabadikan setiap pantauannya dengan menggunakan hape berkamera.

“Di menit 2 detik ke-15, DAM mulai ambrol,” ucapnya yang ditemui di Karangbutan, Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Klaten, Kamis (10/11).
DAM I atau DAM Karangbutan yang setahun lalu saat erupsi Merapi 2010 telah rusak, kini semakin memprihatinkan setelah hujan yang terjadi kemarin sore, Rabu (9/11/2011). Rongga yang semula hanya berjarak
sekitar lima meter dan berbentuk V, sekarang lebarnya mencapai 20 meter dari panjang seluruh DAM yang mencapai 50 meter.
“Ini sudah saya perkirakan saat banjir lahar pertama, Kamis (3/11) lalu. Bagian bawah yang barat sebelumnya sudah lebih tipis dari bagian atasnya, dan kemarin makin tergerus. Hantaman dari batu-batu kecil akhirnya merobohkan bagian barat dari DAM. Getarannya saat terkikis saja terasa,” tutur Sarwono yang saat ambrol berada di lokasi itu.
Ambrilnya DAM Karangbutan sisi barat tersebut mengacam jalur untuk akses truk galian C dan warga Desa Balerante menuju Sidorejo akan terputus total. Jarak akses yang dekat sekitar lima kilometer antara
Desa Balerante menuju Sidorejo terancam hilang diterjang banjir lahar
dingin.
“Dengan ambrolnya DAM sebelah barat maka aliran akan melebar ke arah barat karena kedalaman gerusan mulai bertambah meski kemarin alirannya tidak begitu deras. Bisa jadi warga Siorejo harus memutar sekitar 15
kilometer melewati Desa Kendalsari untuk menuju Desa Balerante, demikian juga sebaliknya,” jelasnya.
Selain itu, arus aliran air saat hujan turun deras akan semakin deras yang memungkinkan membawa material yang terhenti di DAM Karangbutan menuju ke bawah. “Dengan tak adanya pembatas otomatis material yang awalnya tersangkut DAM akan hanyut kebawah,” imbuhnya.
Menanggapi ancaman banjir lahar dingin, Camat Kemalang Suradi sudah menyiapkan jalur evakuasi bagi desa-desa yang terletak di tepi Kali Woro. Dari kawasan sisi timur, jalur evaluasi melalui Desa Tegalmulyo,
Tlogowatu, Tangkil dan kawasan Kecamatan Karangnongko. Sedangkan jalur tengah melewati Desa Sidorejo, Bumiharjo, Dompol, Kemalang dan Keputran. Adapun jalur barat meliputi Desa Balerante, Panggang, Talun dan Bawukan.

Editor: Prawira Maulana  |  Sumber: Tribun Jogja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar