TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Warga Kota Manado yang biasa menggunakan minyak tanah untuk kebutuhan memasak sehari-hari mulai kelabakan. Program konversi ke gas membuat mereka harus susah payah mencari minyak tanah.
Ironisnya, kondisi ini dimanfaatkan sebagian orang untuk menangguk untung berlipat. Padahal warga sudah merasakan keresahan. Sudah melakukan antre berjam-jam, dapatnya hanya beberapa liter. Itu pun harganya di atas harga eceran tertinggi (HET).
Jendri, warga Bahu, Kota Manado kepada Tribun Manado, Kamis (10/11) mengaku kelangkaan minyak tanah membuatnya kalang kabut dia dan para tetangga. Dia pun menduga ada yang berusaha menimbun minyak tanah sehingga di pasaran langka. Kalaupun ada harganya selangit.
"Harga jual minyak tanah di tingkat pengecer mencapai Rp 7.000- Rp 10.000 per liter. Padahal harga normal minyak tanah di Kota Manado hanya Rp 3.100 per liternya," ujar Jendri.
Seorang warga Bahu lainnya yang enggan namanya disebutkan menengarai ada aksi oknum yang melakukan penimbunan dengan maksud dapat menjual bahan bakar minyak itu dengan harga yang cukup tinggi demi mendapatkan keuntungan besar.
Dia memberi contoh pengecer yang ada di kompleks Pasar Bahu. Di tempat itu ada seorang pengecer yang menjual minyak tanah dengan harga Rp 10. 000 per liter.
"Saya heran kok mereka (penjual) banyak tersedia stok minyak tanah. Tidak sedikit lho, sekitar sembilan drum minyak tanah ada di situ dan terisi semua," ujar dia
Ketika diwawancarai Tribun Manado, pedagang minyak tanah eceran di Pasar Bahu itu mengaku nekat menjual minyak tanah dengan harga tinggi karena susah mencarinya.
"Saya harus mencari di berbagai pangkalan yang ada di Manado minyak tanah ini. Susah sekali, kasian yang cari minyak tanah sekarang, harus antre berjam-jam baru dapat. Biasanya lagi kita beli dari orang-orang dengan harga RP 6.000-7.000 per liter untuk dijual kembali", ujar pedagang itu.
Berdasar pantauan Tribun Manado di Pasar Bahu memang benar ada sebuah pedagang yang menjual minyak tanah dengan harga Rp 10.000 per liter. Di situ juga banyak terdapat drum dan galon minyak tanah.
Pedagang minyak tanah itu siap melayani pembelian dengan galon dan jika dalam jumlah yang besar bisa mengantar sampai tujuan. tribunmanado.co.id / Rolando Lombok
Ironisnya, kondisi ini dimanfaatkan sebagian orang untuk menangguk untung berlipat. Padahal warga sudah merasakan keresahan. Sudah melakukan antre berjam-jam, dapatnya hanya beberapa liter. Itu pun harganya di atas harga eceran tertinggi (HET).
Jendri, warga Bahu, Kota Manado kepada Tribun Manado, Kamis (10/11) mengaku kelangkaan minyak tanah membuatnya kalang kabut dia dan para tetangga. Dia pun menduga ada yang berusaha menimbun minyak tanah sehingga di pasaran langka. Kalaupun ada harganya selangit.
"Harga jual minyak tanah di tingkat pengecer mencapai Rp 7.000- Rp 10.000 per liter. Padahal harga normal minyak tanah di Kota Manado hanya Rp 3.100 per liternya," ujar Jendri.
Seorang warga Bahu lainnya yang enggan namanya disebutkan menengarai ada aksi oknum yang melakukan penimbunan dengan maksud dapat menjual bahan bakar minyak itu dengan harga yang cukup tinggi demi mendapatkan keuntungan besar.
Dia memberi contoh pengecer yang ada di kompleks Pasar Bahu. Di tempat itu ada seorang pengecer yang menjual minyak tanah dengan harga Rp 10. 000 per liter.
"Saya heran kok mereka (penjual) banyak tersedia stok minyak tanah. Tidak sedikit lho, sekitar sembilan drum minyak tanah ada di situ dan terisi semua," ujar dia
Ketika diwawancarai Tribun Manado, pedagang minyak tanah eceran di Pasar Bahu itu mengaku nekat menjual minyak tanah dengan harga tinggi karena susah mencarinya.
"Saya harus mencari di berbagai pangkalan yang ada di Manado minyak tanah ini. Susah sekali, kasian yang cari minyak tanah sekarang, harus antre berjam-jam baru dapat. Biasanya lagi kita beli dari orang-orang dengan harga RP 6.000-7.000 per liter untuk dijual kembali", ujar pedagang itu.
Berdasar pantauan Tribun Manado di Pasar Bahu memang benar ada sebuah pedagang yang menjual minyak tanah dengan harga Rp 10.000 per liter. Di situ juga banyak terdapat drum dan galon minyak tanah.
Pedagang minyak tanah itu siap melayani pembelian dengan galon dan jika dalam jumlah yang besar bisa mengantar sampai tujuan. tribunmanado.co.id / Rolando Lombok
Editor: Prawira Maulana | Sumber: Tribun Manado
Tidak ada komentar:
Posting Komentar