TRIBUNNEWS.COM - Dalam beberapa tahun terakhir, dunia lapangan hijau mulai dipenuhi miliuner yang memiliki sebuah klub. Beberapa di antaranya mengubah klub dengan menggelontorkan dana berlimpah.
Uang untuk mendatangkan para pemain hebat terkadang menuai hasil bagus. Seperti yang dialami Manchester City saat ini. The Citizens kokoh bertengger di puncak klasemen Premier League.
Namun, sebagian kalangan menganggap kesuksesan City saat ini adalah keberhasilan instan.
Anggapan tersebut juga kini tertuju kepada klub asal Rusia, Anzhi Makhachkala, yang mulai memperkuat tim dengan pemain-pemain mahal. Tapi, striker Samuel Eto'o menampik anggapan tersebut.
"Kami mencoba ingin seperti Barcelona. Mereka inspirasi kami. Saat ini, Barcelona merupakan referensi dalam sepak bola. Bukan Manchester City," jelas Eto'o.
"Uang tidak bisa dijadikan alat pembanding untuk kami dan Manchester City," ujar Eto'o.(*)
Uang untuk mendatangkan para pemain hebat terkadang menuai hasil bagus. Seperti yang dialami Manchester City saat ini. The Citizens kokoh bertengger di puncak klasemen Premier League.
Namun, sebagian kalangan menganggap kesuksesan City saat ini adalah keberhasilan instan.
Anggapan tersebut juga kini tertuju kepada klub asal Rusia, Anzhi Makhachkala, yang mulai memperkuat tim dengan pemain-pemain mahal. Tapi, striker Samuel Eto'o menampik anggapan tersebut.
"Kami mencoba ingin seperti Barcelona. Mereka inspirasi kami. Saat ini, Barcelona merupakan referensi dalam sepak bola. Bukan Manchester City," jelas Eto'o.
"Uang tidak bisa dijadikan alat pembanding untuk kami dan Manchester City," ujar Eto'o.(*)
Editor: Juang Naibaho | Sumber: Duniasoccer.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar