Terima Kasih Atas Kunjungan Anda Pada Blog Kami

Minggu, 30 Oktober 2011

Waspadai Cacing dalam Daging





TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Jelang Hari Raya Iduladha 1432 Hijriah, Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Banjarmasin mempersiapkan pemeriksaan hewan kurban. Khususnya sapi kurban.

Jadwal pemeriksaan hewan dilakukan hingga 7 November 2011 nanti. Pemeriksaan mulai sapi sebelum dipotong hingga sebelum dikonsumsi warga.
Menurut Kadis Pertanian dan Perikanan, Doyo Pudjadi, pemeriksaan hewan kurban memang sudah dilakukan.
"Sapi yang ada di penampungan hewan, Jalan Tembus Mantuil, sudah dalam kondisi baik. Peredaran sapi mulai titik awal sudah diperiksa Dinas Peternakan. Kemudian diperiksa kembali oleh Balai Karantina, kemudian dilanjutkan di tempat penampungan hewan," jelasnya, Sabtu (29/10).
Dinas Pertanian dan Perikanan Banjarmasin, menyediakan 12 tenaga ahli untuk melakukan pemeriksaan di beberapa tempat penampungan hewan.
"Pemeriksaan sampai 5 November 2011 untuk sapi kurban, dilanjutkan 7 November untuk daging sapi konsumsi," katanya.
Menurut hasil sampel, lanjut Doyo, rata-rata daging sapi mengandung cacing hati. Meski bukan penyakit menular antara hewan dan manusia, Doyo mengingatkan agar warga berhati-hati saat mengolahnya.
Dijelaskan, 70 persen cacing hati ditemukan pada daging sapi. Cacing ini bisa bersiklus dalam tubuh manusia dan berbahaya jika daging yang diolah tidak matang.
"Ingat, nanti jika kurban daging harus dimasak betul. Terutama yang biasa memakan sate sapi. Jangan sampai dimasak setengah matang," kata Doyo.
Saat ini, lanjut Doyo ketersediaan sapi di Banjarmasin, ada 2.000-an ekor. Terdiri dari jenis sapi Bali dan sapi impor atau sapi limousin.
Target hewan kurban tahun ini, kata Doyo, diperkirakan hanya mencapai 1.500 ekor. Bagi warga yang akan berkurban, Doyo mengingatkan agar tetap teliti dalam memilih hewan kurban.
Hal tersebut bisa dilihat dari mata, tanduk, kulit, dan gerak sapi. Setelah selesai memilih pun harus diperhatikan perawatannya agar tak mudah terjangkit penyakit.
"Mata bening, kulit berminyak, jika ditepuk dia langsung respons bergerak. Jika sebelum waktu kurban dibawa, tolong perhatikan rumputnya, kebersihan tempat, sebab jika makanan dan kebersihan tidak terjaga, sapi mudah terjangkit penyakit," bebernya.
Salah satu pengusaha sapi yang ditemui di tempat penampungan hewan, Mat Munir mengatakan pihaknya selalu mendatangkan sapi dari Pulau Kangean, Kabupaten Sumenep, Madura.
Menurutnya, sapi di daerah tersebut memiliki kualitas yang lebih bagus. Dia mengaku mendatangkan 319 sapi untuk persiapan Iduladha dan sapi potong. "Biasanya, setelah Iduladha pengiriman terhenti selama satu minggu," ujarnya. (dia)

Editor: Prawira Maulana  |  Sumber: Banjarmasin Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar