REPUBLIKA.CO.ID,Media-media Zionis melaporkan, para demonstran di kota-kota Palestina pendudukan semakin gencar berdemo. Mereka menutup jalan utama dan membakar ban-ban bekas. Hal itu dilakukan mereka setelah menyaksikan aksi para pendemo Inggris.
Setelah lewat sebulan dari aksi demo di Israel, para demonstran Zionis Rabu (10/8/2011) meningkatkan aksi mogok dan protes mereka ke Tel Aviv, Baitul Maqdis dan pelbagai kota Palestina pendudukan lainnya. Mereka terus menggelar aksi protes yang menuntut reformasi ekonomi, sosial dan politik rezim ini.
Berbagai media seperti Radio Zionis, Koran Maaref, Haaretz dan Jerusalem Post pada hari Rabu (10/8/2011) melaporkan para demonstran di Israel semakin meningkatkan aksi mereka dengan membakar ban-ban bekas, menutup jalan-jalan, dan bahkan berusaha masuk ke sebagian kantor departemen di kota-kota seperti Tel Aviv, Haifa, Holon, Migdal, Bersabee dan Baitul Maqdis.
Akibat aksi demo yang merata di pelbagai kota, kemacetan terjadi di mana-mana yang tentunya menghambat aktivitas di Palestina pendudukan.
Berdasarkan sumber-sumber tersebut, aparat kepolisian rezim Zionis terus berusaha mencegah semakin luasnya aksi demo dengan cara membubarkan mereka. Namun mereka tidak bisa berbuat banyak dalam mengatasi para demonstran.
Para aparat khawatir jika mereka bertindak lebih keras terhadap para pendemo, kondisi akan kian parah dan bernasib sama dengan apa yang terjadi di Inggris. Untuk menghindari hal tersebut, para aparat polisi rezim ini lebih cenderung bersikap lunak terhadap para demonstran. Namun pada saat yang sama, aksi demo kian meluas di berbagai penjuru Palestina pendudukan.
Hari Rabu (10/8/2011), ratusan pendemo Zionis berkumpul di depan kediaman Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu.
Setelah lewat sebulan dari aksi demo di Israel, para demonstran Zionis Rabu (10/8/2011) meningkatkan aksi mogok dan protes mereka ke Tel Aviv, Baitul Maqdis dan pelbagai kota Palestina pendudukan lainnya. Mereka terus menggelar aksi protes yang menuntut reformasi ekonomi, sosial dan politik rezim ini.
Berbagai media seperti Radio Zionis, Koran Maaref, Haaretz dan Jerusalem Post pada hari Rabu (10/8/2011) melaporkan para demonstran di Israel semakin meningkatkan aksi mereka dengan membakar ban-ban bekas, menutup jalan-jalan, dan bahkan berusaha masuk ke sebagian kantor departemen di kota-kota seperti Tel Aviv, Haifa, Holon, Migdal, Bersabee dan Baitul Maqdis.
Akibat aksi demo yang merata di pelbagai kota, kemacetan terjadi di mana-mana yang tentunya menghambat aktivitas di Palestina pendudukan.
Berdasarkan sumber-sumber tersebut, aparat kepolisian rezim Zionis terus berusaha mencegah semakin luasnya aksi demo dengan cara membubarkan mereka. Namun mereka tidak bisa berbuat banyak dalam mengatasi para demonstran.
Para aparat khawatir jika mereka bertindak lebih keras terhadap para pendemo, kondisi akan kian parah dan bernasib sama dengan apa yang terjadi di Inggris. Untuk menghindari hal tersebut, para aparat polisi rezim ini lebih cenderung bersikap lunak terhadap para demonstran. Namun pada saat yang sama, aksi demo kian meluas di berbagai penjuru Palestina pendudukan.
Hari Rabu (10/8/2011), ratusan pendemo Zionis berkumpul di depan kediaman Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar