TRIBUNNEWS.COM, BLITAR - Hanya gara-gara sakit hati
tidak diberi lahan parkir, Slamet nekat mencuri patung kebanggaan
Kelenteng Poo An Kiong, yang usianya sudah 127 tahun.
Patung tua
itu bernama Kongpo Kong Tik Cun Ong, yang disimpan di Kelenteng Poo An
Kiong, Jalan Merdeka, Kelurahan/Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar, Jawa
Timur.
Yang menarik, sebelum pengurus kelenteng sadar patungnya
hilang, sehari kemudian pada Selasa (4/11/2012) siang, pelakunya
berhasil diringkus bersama patung yang dicurinya.
Adalah Slamet
(38), warga Jalan Krantil, Kelurahan/Kecamatan Sukorejo. Ia diamankan di
poskamling setempat, karena sedang tertidur akibat mabuk berat. Slamet
tak lain tukang parkir yang biasa mangkal di sekitar kelenteng.
Hilangnya patung yang fungsinya sebagai lambang penghormatan kepada para leluhur, sebenarnya tak diketahui pihak kelenteng.
Pihak
kelenteng baru tahu setelah polisi datang dan menanyakan ke pengurus
kelenteng, apakah ada patung di kelenteng yang hilang. Begitu dicek,
ternyata patung yang terbuat dari kayu dengan ukuran tinggi 30 cm dan
lebar 15 cm, raib.
Kapolsek Sukorejo Kompol Kholil mengatakan,
hilangnya patung dilaporkan pada Selasa siang. Itu berawal dari warga
yang mengetahui Slamet mabuk dan tertidur di dalam poskamling.
Yang
membuat warga curiga, di dekat Slamet ada kardus bekas air mineral yang
berisi patung. Saat itu, yang tak terlihat hanya kepala patung.
Melihat
benda aneh, warga gempar dan melapor ke mapolsek. Selanjutnya, petugas
datang dan membangunkan Slamet. Namun, karena Slamet lagi mabuk berat,
petugas dibuat repot.
"Dalam kondisi seperti itu, dia (Slamet) dan
patung itu kami bawa ke mapolsek. Namun, dia belum bisa dimintai
keterangan," tutur Kholil, Rabu (5/12/2012).
"Patung itu usianya
sudah 127 tahun dan tak bisa dinilai dengan nominal," kata Pjhin Soeka
Liong alias Acong, Ketua Kelenteng Poo An Kiong.
Sementara, Slamet
mengaku nekat mencuri patung, karena sakit hati kepada pihak pengurus
kelenteng, yang tak memberinya lahan parkir di halaman kelenteng.
Akhirnya,
ia beraksi pada Senin (3/12/2012) sekitar pukul 12.00 WIB, saat
kelenteng sedang sepi. Slamet mengaku sempat bingung saat dalam
kelenteng, karena tak tahu mana patung yang akan dicuri, dari sekian
patung yang ada.
"Akhirnya, saya mencuri patung itu, karena yakin
itu patung yang sangat berharga, karena hanya satu-satunya yang disimpan
dalam lemari. Target saya, kalau pihak kelenteng kebingungan mencari
patungnya itu, biar minta tolong saya, karena saya sudah kenal dengan
pengurus kelenteng. Kalau sudah begitu, saya tinggal pasang tarif saja,"
ungkapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar