REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Seorang gembong pemberontak komunis Filipina
yang kepalanya dihargai 128.000 dolar Amerika Serikat ditangkap Selasa,
kata militer.
Penangkapan Filemon Mendrez, orang keenam paling
dicari, terjadi saat gencatan senjata Natal dan ketika pemerintah dan
pemberontak melakukan perundingan perdamaian tingkat tinggi yang
bertujuan menghentikan salah satu dari pemberontakan paling lama di
Asia.
Mendrez, pemimpin penting Tentara Rakyat Baru (NPA), akan
ditahan tanpa uang jaminan dan akan diadili, kata satu pernyataan
militer, tetapi rincian mengenai kasus kejahatan terhadapnya tidak
diungkapkan.
Kementerian dalam negeri menyediakan hadiah 5,25 juta peso (128.000 dolar AS) bagi siapapun yang dapat menangkapnya, tambahnya.
Mayjen
Jose Mabanta, panglima miiter Filipina Tengah, menyebut penangkapan itu
sebagai satu tindakan "penegakan hukum" yang tidak ada kaitannya dengan
perundingan-perundingan perdamaian dan gencatan senjata Natal pekan
lalu.
"Operasi-operasi penegakan hukum harus dilanjutkan
kendatipun kami melaksanakan penangguhan operasi-operasi militer dan
gencatan senjata. Ini adalah bagian dari (pekerjaan militer) melindungi
masyarakat, pemeritahn dan perusahaan-perusahaan swasta," katanya.
Pemberontak
Maois melakukan satu pemberontakan bersenjata untuk merebut kekuasaan
sejak tahun 1969, dan lebih dari 30.000 orang tewas dalam konflik itu,
kata pemerintah.
Militer memperkirakan kekuatan NPA sekarang
sekitar 4.000 orang, menurun tajam dari lebih 26.000 orang pada saat
puncaknya tahun 1980-an.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar