REPUBLIKA.CO.ID,NGAWI--Angin puting beliung merusak ratusan rumah warga
di tiga desa dari dua kecamatan di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Sabtu,
bahkan lima rumah di antaranya roboh.
Angin puting beliung
terjadi di Desa Waruk Tengah dan Ngompro Kecamatan Pangkur serta di Desa
Bendo Kecamatan Padas pada Sabtu petang, bersamaan dengan hujan deras
yang mengguyur wilayah setempat.
Camat Pangkur Hastomo
mengatakan, jumlah rumah yang rusak baik ringan maupun sedang
diperkirakan lebih dari 150 rumah. Sedangkan rumah yang roboh ada lebih
dari tiga rumah, yakni milik Sakat (33) dan Jarwo (50) di Desa Waruk
Tengah, serta milik Suyanto (40) di Desa Ngompro. Dua rumah roboh
lainnya terjadi di Desa Bendo, Kecamatan Padas.
"Hingga kini kami
masih melakukan pendataan jumlah rumah warga yang rusak. Diperkirakan
jumlahnya bisa bertambah," ujar Hastomo kepada wartawan.
Menurut
dia, selain merobohkan dan merusak rumah, angin puting beliung juga
melukai seorang warga, Kariyem (35), yang merupakan istri dari Suyanto
warga Ngompro, Pangkur. Korban mengalami luka-luka di bagian kepala
akibat tertimbun runtuhan bangunan rumah dan masih menjalani perawatan
di RSUD dr Soeroto Ngawi.
"Sebagian warga sudah bergotong-royong
memperbaiki rumahnya, namun ada juga yang baru dilakukan besok karena
hari sudah gelap," kata Hasto.
Pihaknya juga telah melaporkan
kejadian ini ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ngawi agar
segera ditindaklanjuti. Kerugian materi diperkirakan hingga ratusan juta
Rupiah.
Sementara, salah satu warga Desa Waruk Tengah, Endro,
mengatakan, angin bertiup kencang dari segala arah dan saling
bertabrakan lalu merusak rumah warga. "Angin bertiup dari mana-mana
sambil berputar-putar. Tahu-tahu genting rumah berhamburan dan bahkan
ada rumah warga yang roboh," ujar Endro.
Rencananya, evakuasi dan
gotong-royong membersihkan bangunan rumah yang roboh akan dilakukan
pada hari Minggu (11/11) kondisi hari yang telah gelap. Untuk sementara,
korban bencana yang rumahnya roboh akan menginap di rmah saudara
ataupun tetangga.
Sesuai surat resmi dari BMKG Juanda Jawa Timur,
tahun ini diprediksi wilayah Ngawi rawan terjadi peningkatan angin
puting beliung. Angin puting beliung tersebut muncul disertai hujan
deras dan biasanya terjadi pada awal musim hujan.
BPBD Kabupaten
Ngawi mencatat, sebelumnya telah terjadi tiga bencana angin kencang atau
puting beliung di sejumlah wilayahnya sejak memasuki musim hujan bulan
Oktober hingga November 2012. Tiga kejadian angin puting beliung
tersebut terjadi di sejumlah desa di tiga kecamatan, yakni Kecamatan
Kwadungan, Bringin, dan Gerih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar