REPUBLIKA.CO.ID, TEPI BARAT - Rezim Israel telah merencanakan untuk
mengambil alih lebih banyak tanah Palestina untuk proyek pemukiman baru
di kota Qalqilya di Tepi Barat yang diduduki.
Demikian laporan Press TV, Senin (1/10).
Proyek
ini akan melibatkan lebih banyak perampasan tanah dari Palestina,
penghancuran properti mereka dan mengakhiri layanan penting bagi mereka
seperti kesehatan dan sekolah.
Rezim Israel telah memberitahu pihak berwenang Palestina di mana mereka akan mengambil alih 200 dunum tanah di Qalqilya.
Selama
proyek pemukiman, dua pemukiman yang sudah dibangun dan mengelilingi
desa Atbat Atabib, akan bergabung dengan sepertiga yang akan dibangun,
dan jalan akan dibangun untuk menghubungkan ketiganya.
Desa
Palestina dikelilingi dua pemukiman ilegal Israel Sulfeen dan Alfeh
Malaneshe. "Mereka bekerja sangat cepat untuk mencuri tanah kami," kata
Bian Tabib, lurah dari Atbat Atabib desa.
Penduduk desa di Atbat
Atabib menerima perintah pembongkaran pertama pada 2006 lalu. Desa ini
menghadapi perintah pembongkaran yang meliputi 30 sekolah, klinik dan
taman anak-anak.
Dalam pidato di Majelis Umum PBB pada 27
September, Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengutuk 'bencana' perluasan
pemukiman Israel di Tepi Barat yang diduduki dan kampanye pembersihan
etnis terhadap warga Palestina.
Dia mengatakan, pada tahun lalu saja, ribuan rumah Palestina telah dihancurkan dan lebih banyak orang
telah
mengungsi sementara pembatasan yang diberlakukan pada warga Palestina
telah menciptakan "situasi yang mencekik" bagi mereka dan berdampak
buruk terhadap kehidupan mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar