REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Virus corona menjadi perhatian pemerintah
Kerajaan Arab Saudi setelah seorang warganya dan satu warga Qatar yang
pernah ke Saudi tewas.
Pemerintah lalu memberi peringatan kepada
penyelenggara haji untuk berhati-hati agar tidak muncul kasus baru yang
bisa membahayakan keselamatan jamaah calon haji.
Pertanyaan
mendasar adalah apakah virus corona itu. Dirjen Pengedalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan RI Prof dr Tjandra Yoga
Aditana di Jakarta sudah berkomunikasi dengan Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO) tentang virus corona.
Dalam kawatnya yang dikirimkan ke
Petugas Kesehatan Haji di Saudi di menjelaskan bahwa WHO sudah
mengeluarkan definisi tentang kasus itu untuk kepentingan diagnosis dan
surveilans yang tertanda: "Under Investigation Probable. Confirmed".
"Jumlah
kasus yang sudah dikonfirmasi adalah dua orang, tidak ada penambahan
kasus baru lagi. United Kingdom's Health ProtectionAgency (HPA) yang
pertama kali melaporkan virus baru ini memberi nama sementara
'London1_novel CoV 2012," kata Tjandra.
Ditegaskannya bahwa virus
itu berbeda dengan virus corona yang menyebabkan SARS beberapa tahun
lalu. European Centre for Diseas Prevention and Control (ECDC)
menyatakan bahwa virus yang ditemukan itu secara genetik tidak sama
dengan virus corona pada SARS dan tidak ada tanda-tanda akan ada
kejadian luar biasa seperti pada kasus SARS.
Laporan bahwa
terdapat 13 orang yang terkena virus corona di Castle Peak Hospital Hong
Kong beberapa hari lalu sudah dikonfirmasi bahwa mereka terinfeksi
"human corona virus NL63" suatu jenis virus corona yang sudah lama ada
dan menyebabkan infeksi saluran pernapasan yang ringan.
"Semua
pasiennya dalam keadaan baik," kata Tjandra. Dia juga menyatakan bahwa
akan terus berkoordinasi dengan tim kesehatan haji di Saudi dan hingga
saat ini tidak ada hal yang mengkhawatirkan.
Kasus pertama pada
virus corona baru (London1_novel CoV 2012) itu terjadi pada warga Saudi
usia 60 tahun dan warga Qatar (49) yang memiliki riwayat perjalanan ke
Saudi dan keduanya meninggal dunia.
Virus yang ditemukan September ini pada kedua pasien tersebut 95 persen identik sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar