TRIBUNNEWS. COM, SURABAYA – Polisi terus
mengembangkan kasus ratu e-prostitusi Yunita alias Keyko (34).
Diduga
uang dari hasil bisnis Keyko tersebut, telah diamankan seseorang, karena
di rekening Keyko telah kosong.
Keyko dalam menjalankan
bisnisnya, sangat mengutamakan servis yang memuaskan pelanggannya.
Berbagai jenis permintaan pelanggan bisa disediakan Keyko, mulai dari
model, mahasiswi, atau sales promotion girl. Bahkan ketika pelanggan
ingin melihat “lesbi show”, Keyko juga bisa menyediakan.
Itulah
yang membuat bisnis Keyko, terus menggurita karena mendapat kepuasan
dari pelanggannya. Dalam sehari, menurut pengakuan Keyko sebelumnya,
minimal bisa melakukan transaksi 50 kali. Jika sekali transaki Keyko
mendapat fee sebesar Rp 500 ribu, dalam sehari bisa meraup keuntungan Rp
25 juta. Dalam satu tahun saja, Keyko bisa meraup keuntungan Rp
30.000.000.000.
Namun sayang polisi tidak bisa melacak uang hasil
bisnis yang didapat Keyko, karena menurut informasi di kepolisian, uang
tersebut sudah diamankan oleh orang lain, ketika Keyko hendak ditangkap.
Sayangnya,
ketika informasi ini hendak dikonfirmasi ke pihak Polda Jatim,
Kabidhumas Polda Jatim Kombes Pol Hilman Thayib justru sulit untuk
dihubungi.
Padahal sebelumnya, Polda Jatim mewajibkan komentar
terkait Keyko harus satu pintu melalui Kabidhumas Polda Jatim.
Akibatnya, Polrestabes Surabaya yang mengungkap kasus ini, enggan
berkomentar.
”Ini kebijakan dari Kapolda Jatim, dan diberlakukan
mulai hari ini. Sistem satu pintu ini diterapkan supaya informasi yang
disampaikan bisa terarah dan satu suara,” kata Hilman saat ditemui di
kantornya, Kamis (13/9/2012) lalu.
Namun, Jumat (14/9/2012), pihak
Polda Jatim bungkam. Hilman sejak Jumat siang tidak bisa dihubungi,
ketika hendak dimintai keterangan terkait perkembangan kasus Keyko.
Selain
itu, juga berkembang informasi, kalau anak buah Keyko juga biasa dibawa
ke luar negeri, untuk melayani pelanggan-pelanggan istimewanya.
Biasanya jika pelanggan tersebut, sudah cocok dengan ‘gadis’ Keyko, bisa
menjadi langganan tetap.
”Keyko ini tahu, mana pelanggan yang
sudah cocok dengan anak buahnya, sehingga ketika dia memesan, selalu
dengan gadis itu tidak mau yang lainnya,” kata salah satu sumber di
kepolisian.
Karena telah menjadi pelanggan tetap kelas atas,
diduga terdapat gadis-gadis yang mendapat keistimewaan hingga dibawa
berlibur ke luar negeri. ”Masih diselidiki, karena memang ada informasi
seperti itu. Jadi gadis tersebut, bahkan bisa berlibur dan berbelanja di
luar negeri, tentu dengan tanggungan dari pelanggan itu,” katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar