TRIBUNNEWS.COM, CIREBON - Muhammad Said (17) tergolek lemas di Ruang Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit (RS) Gunung Jati, Kota Cirebon.
Kaki kanannya terbalut perban. Di kaki itu, sebutir peluru pantulan dari pistol polisi bersarang.
Ia pun harus dioperasi demi mengeluarkan peluru dari kakinya dan mendapat beberapa jahitan pada luka operasi itu.
Peristiwa itu berawal ketika Said meninggalkan Pondok Pesantren
(Ponpes) Hamparan Jati menuju lokasi praktik kerjanya, Jumat
(14/9/2012). Tentu saja, Said tidak pernah menduga bakal mengalami
kecelakaan itu.
Said mengakui, ketika melintas di Jalan Dewi Sartika persis di depan
Kantor Pengadaian Syariah Tukmudal, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon,
ia tak mengetahui situasi di jalan itu.
Jalan itu merupakan lokasi penyergapan sejumlah polisi terhadap pria
berinisial DJ yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) kasus
penipuan dan pencurian dengan kekerasan (curas).
Said memang mendengar suara pistol, tapi ia terus berjalan. "Saat itu
memang kondisinya ramai. Saya kira ada perampokan. Saya hanya kebetulan
lewat di Jalan Dewi Sartika mau PKL (praktik kerja lapangan)," ujar
Said.
Namun, tiba-tiba, ternyata sebuah peluru menghentikan langkah pemuda itu.
Said masih sempat melihat beberapa polisi mengejar seorang pria yang mengendarai mobil putih.
Menurut dia, peluru yang ada di kakinya berasal dari pistol polisi
yang menyergap DJ karena pemuda itu melihat hanya polisi tersebut yang
melepaskan tembakan.
"Orang yang di dalam mobil (DJ) tidak menembak," katanya. Di rumah
sakit, beberapa orang yang menjaga Said tak mengizinkan wartawan untuk
mengetahui cerita yang lebih panjang.
"Maaf, dia kelelahan dan butuh istirahat," kata seorang pria yang turut menjaga Said.
Pihak
kepolisian pun tak membantah ada peluru nyasar yang mengenai kaki Said.
Kapolres Cirebon, AKBP Hero Henrianto Bachtiar, menyatakan kepolisian
menanggung biaya rumah sakit Said.
Kemarin pagi menjadi akhir petualangan DJ alias D alias J. Pelaku
pencurian dan penipuan itu tewas setelah peluru polisi bersarang di
perut kanannya.
Penembakan terjadi di depan Kantor Pegadaian Syariah Tukmudal dan
sebuah toko yang berhadapan dengan kantor pegadaian itu, Jalan Dewi
Sartika, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Jumat sekitar pukul 08.00.
Sebelum kejadian, DJ mengendarai mobil Daihatsu Terios putih bernomor
polisi B 1 L. Unit Reserse dan Kriminal (Reskrim) Kepolisian Daerah
(Polda) Metrojaya mencatat nama DJ dalam DPO curas di Jakarta.
Polisi yang mengetahui keberadaan DJ terus membuntuti mobil putih itu
sampai akhirnya berhenti di depan Kantor Pegadaian Syariah Tukmudal.
Di sana, DJ menurunkan seorang perempuan yang diduga pacarnya.
Menurut informasi yang dihimpun Tribun, perempuan dengan berinisial II
(23) itu merupakan pegawai di Kantor Pegadaian Syariah Tukmudal.
Seorang tukang ojek yang mengaku melihat kejadian itu, Nawi,
mengatakan setelah terdengar tembakan, DJ sempat melarikan diri dengan
mengendarai mobilnya. Polisi pun mengejarnya.
"Sampai di (Kelurahan) Sendang mobil itu berhenti sendiri," ujar
Nawi. Polisi pun menangkap DJ di tempat itu. Kemungkinan DJ kehabisan
tenaga karena luka tembak di perutnya.
Selain membawa DJ ke rumah sakit, polisi membawa mobil milik DJ dan
perempuan yang diantarnya ke pegadaian ke kantor Polres Cirebon, Sumber.
Menurut pantauan Tribun, setidaknya, ada tiga peluru yang menembus
sisi kanan depan mobil DJ. Itu tampak dari lubang bekas peluru yang di
sisi tempat duduk sopir.
Selain itu, polisi menyita beberapa barang milik DJ sebagai barang
bukti, seperti empat flashdisk, sebuah borgol, dua pistol mainan,
dompet, dan dua tas hitam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar