REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON--Ikon demokrasi Myanmar, Aung San Suu Kyi,
Kamis (20/9), menyerukan pembebasan segera band punk, Pussy Riot yang
anggotanya ditahan di Rusia. Seruan itu ia sampaikan dalam sebuah acara
Amnesty International.
Anggota dewan Myanmar dari kubu oposisi
saat ini sedang berkunjung ke Amerika Serikat. Ia menegaskan ingin
menyaksikan seluruh anggota grup tersebut dilepaskan secepat mungkin.
Pernyataan itu, seperti dilaporkan oleh AFP, sekaligus tanggapannya atas
pertanyaan yang muncul dalam diskusinya bersama 300 pemuda di AS.
"Apakah
ada dari lirik lagu mereka yang kotor dan menyerang orang lain," ujar
peraih penghargaaan Nobel Perdamaian yang dibebaskan pada akhir 2010
setelah menjalani 15 tahun tahanan rumah.
Ketika ia ditanya
apakah komentarnya bisa dipandang sebagai kritik terhadap pemerintah
Rusia, ia berkata kepada massa pemuda yang hadir, "Pemerintah harus siap
untuk menerima kritikan kapanpun."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar