REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Rencana penarikan 20 penyidik KPK oleh Mabes
Polri dikeluhkan Ketua KPK Abraham Samad. Pernyataan itu dia sampaikan
saat mendedahkan kuliah umum pada acara pemberian penghargaan Soegeng
Sarjadi di Hotel Four Seasons, Jakarta, Rabu (19/9).
Abraham
Samad menguraikan, jumlah pegawai KPK saat ini adalah 700 orang. Dari
angka itu, dia menegaskan, jumlah penyidik yang menangani serangkaian
kasus korupsi hanya 100 orang.
"Angka itu jelas sangat kurang
mengingat kami (KPK) menerima 50 aduan per hari dari Sabang sampai
Merauke," jelas Abraham dalam paparannya di hadapan peserta acara
Soegeng Sarjadi Awards.
Jumlah penyidik yang sedikit itu, ungkap
Abraham, akan kian menyusut setelah Mabes Polri berencana menarik 20
penyidiknya. Menurut dia, kekurangan jumlah penyidik sangat menghambat
upaya pembasmian korupsi.
"Betapa sulit KPK sekarang berantas korupsi," keluh Abraham.
Pada
kesempatan itu juga, Abraham membandingkan kondisi KPK Indonesia dengan
lembaga sejenis di Hongkong, dengan lembaga antikorupsi berpegawai lima
ribu orang diantaranya adalah tiga ribu penyidik. "Padahal luas
negaranya sangat jauh lebih kecil ketimbang Indonesia," ucap Abraham.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar