REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menteri Dalam Negeri Fawzi Abdelali
mengundurkan diri pada Ahad setelah mendapat kecaman karena kemampuan
pasukan keamanan yang diragukan dalam menumpas kekerasan di Libya, kata
seorang pejabat dari kantornya kepada AFP.
"Dia menyerahkan surat
pengunduran dirinya untuk memprotes anggota kongres yang mengeritik
pemerintah dan membela kelompok revolusioner," kata pejabat itu yang
merujuk kepada bekas pemberontak yang sekarang membentuk pasukan
keamanan negara itu.
Pasukan keamanan Libya mendapat sorotan
menyusul pemboman ganda dengan menggunakan mobil yang menewaskan dua
orang pada hari kaum Muslim merayakan Idul Fitri sepekan lalu di Tripoli
dan serangan-serangan atas beberapa tempat kramat dalam beberapa hari
terakhir.
Kecaman disampaikan oleh Kongres Nasional Umum yang
baru terpilih, yang pada Ahad menuding Komite Keamanan Tinggi tak
berbuat semestinya dalam penghancuran tempat-tempat suci termasuk sekte
Sufi.
Para anggota komite itu terdiri atas bekas pemberontak yang
berperang melawan pasukan yang setia dengan Muamar Gaddafi tahun lalu
dalam konflik yang berakhir dengan kematian diktator itu Oktober lalu.
Orang-orang
dari garis keras pada Sabtu meratakan dengan tanah bagian dari makam
Al-Shaab al-dahman, dekat pusat kota Tripoli, ibu kota Libya.
Pengancuran
itu terjadi sehari setelah orang-orang dari garis keras meledakkan
makam Syeh Abdessalem al-Asmar di Zliten, 160 klimeter sebelah timur ibu
kota itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar