TRIBUNNEWS.COM - Hujan abu yang terjadi di bagian
tenggara Jurangjero di Srumbung, Magelang, Jateng, disebabkan oleh
adanya semacam akumulasi gas secara spontan yang terlepas dan membawa
abu.
"Sedangkan mengenai informasi adanya guguran material berukuran besar
yang jatuh dalam kawah Merapi, kami belum mengetahui," kata Subandrio,
kepala BPPTK Yogyakarta kepada Tribun, Minggu (15/7/2012).
Namun, hal tersebut bisa terjadi karena pada pelepasan gas terdapat pula tekanan cukup besar yang menggugurkan lava.
Tetapi, kata Subandrio, kemungkinan besar guguran tersebut tidak
masuk ke dalam kawah, karena kedalaman kawah hanya sekitar 100 meter.
Apabila dilihat dari seismograf, guguran tersebut mengarah ke lereng
sebelah barat.
"Apa yang terjadi pada Merapi kali ini bukanlah indikasi bahwa telah
terjadi peningkatan aktivitas. Sebab, belum ada gejala awal apapun. Baik
kegempaan maupun deformasi yang kami catat, masih dalam keadaan nomal."
Maka dari itu, kata dia, belum ada yang perlu dikhawatirkan dari kondisi Merapi saat ini.
Pihaknya akan melakukan kajian lebih lanjut mengenai data kegempaan
dan deformasi. "Belum lama ini kami juga sudah mengambil gas untuk
dilakukan sampling," jelas Subandrio.
"Kami menghimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang, tidak panik,
apalagi sampai mengungsi. Status Merapi sampai saat ini masih normal,"
pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar