TRIBUNNEWS.COM BANTUL, TRIBUN - Ramainya wisatawan yang mengunjungi
Pantai Parangtiritis di akhir pekan liburan sekolah tahun ajaran ini
rupanya memberi pengalaman tidak menyenangkan pada puluhan wisatawan
yang sedang asik bermain ombak di pantai ini.
Pasalnya, sebanyak 80 orang lebih Minggu (15/7/2012) pagi hingga pukul 16.30 sore menjadi korban sengatan ubur-ubur.
"Dari
padi tadi hingga sore ini (Minggu,15/7/2) sudah ada 80 orang wisatawan
yang tersengat ubur-ubur," ujar Risna Kusuma salah satu anggota Tim SAR
pantai ini usai mengobati korban ubur-ubur.
Puluhan wisatawan ini harus mendapatkan pertolongan pertama di Posko SAR Pantai Parangtritis oleh petugas.
"Saya
ngga tahu apa itu, bentuknya mirip busa abu-abu, saya injak tiba-tiba
terasa sakit," ujar Nanik salah satu korban yang tersengat dibagian
kaki.
Korban sengatan ubur-ubur kali ini sebagian besar tidak mengetahui apa yang menyebabkan mereka seperi tersengat.
"Korban
hampir sebagian besar tak tahu kalau disengat ubur-ubur, jadi mereka
malah ada yang menggaruk hasil sengatan hingga menyebabkan tambah
sakit," terang Danang Asyudi salah satu anggota tim SAR.
Lanjutnya,
penanganan korban ubur-ubur ini gampang-gampang susah. Bila kondisi
seseorang fit, maka sengatannya tidak terlalu menyakitkan."Kalau yang
ngga tahan sakit ya memang sampai menangis dan menjerit. Obat awalnya
cukup dibasuh air sabun atau dioles bawang," imbuhnya.
Sementara itu Risna menambahkan, racun akibat sengatan ubur-ubur ini cukup sakit menyakitkan memang.
"Bila
yang disengat kaki, maka dalam waktu singkat diselangkangan akan terasa
sakit, setelah itu menjalar keperut, seperti kram. Bila yang disengat
bagian tangan, maka sakit akan menjalar hingga ketiak," ungkapnya.
Lanjutnya, penanganan awal bisa dengan mengambil racun yang ditinggalkan berbentuk seperti benang jahit putih.
"Selanjutnya
di bersihkan dengan ari panas, atau bisa juga di olekan balsem. Kami
tadi sempat kewalahan menangani korban, karena jumlah personil yang
sudah dikerahkan semua ternyata masih kurang. Satu orang bisa menangani
hingga tujuh korban"
pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar