REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Menteri luar negeri Iran mengharapkan "niat
serius" Jerman pada perundingan dengan sejumlah anggota Dewan Keamanan
PBB mengenai program nuklirnya.
"Delegasi Iran akan pergi ke
perundingan 23 Mei di Baghdad dengan "niat baik dan serius," kata Ali
Akbar Salehi kepada Menlu Jerman Guido Westerwelle dalam pembicaraan per
telepon, dilaporkan media pemerintah Iran, Sabtu. "Kami berharap pihak
lain untuk memasuki perundingan dengan semangat yang sama dan pendekatan
konstruktif sehingga kesempatan ini baik digunakan dengan baik," tambah
Salehi.
Iran dijadwalkan bertemu dengan perwakilan dari kelompok
yang disebut P5+1, yang terdiri lima anggota Dewan Keamanan PBB
ditambah Jerman, anggota tetap, di ibu kota Irak untuk putaran kedua
pembicaraan lanjutan April lalu setelah absen 15 bulan.
Presiden
AS Barack Obama sebelumnya mengatakan bahwa ketidakmampuan Iran dalam
menunjukkan pada dunia bahwa program nuklirnya untuk perdamaian menjadi
keprihatianan besar banyak negara.
"Ketidakmampuan Iran sejauh
ini untuk meyakinkan dunia bahwa kontroversi program nuklir damainya
adalah "keprihatinan besar bagi kita semua," kata Presiden AS.
Washington
mengatakan pihaknya berkomitmen untuk resolusi damai terhadap krisis
nuklir. Namun ia juga telah memperingatkan semua opsi akan dilakukan,
termasuk aksi militer.
Teheran sendiri terus membantah
tuduhan-tuduhan Barat dan Israel bahwa program nuklirnya memiliki
komponen militer untuk mengembangkan senjata atom. Teheran berkali-kali
menegaskan bahwa program nuklirnya untuk kepentingan damai sekaligus
untuk mencukupi kebutuhan energinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar