TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Sriwijaya FC tetap berkomitmen dengan keputusannya untuk menolak bergabung di kompetisi Liga Prima Indonesia (LPI), meskipun PSSI telah memberikan batasan waktu hingga 26 Oktober 2011.
Direktur Teknik PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) selaku pengelola SFC, Hendri Zainuddin, mengatakan tetap dengan komitmen awal yakni tidak bersedia bergabung dengan LPI.
"PSSI terlalu memaksakan kehendaknya, padahal pengesahan pemain belum dilakukan, jadwal pertandingan juga belum jelas dan regulasi kompetisi hingga kini belum dirilis," ujar Hendri.
Hendri mengatakan, langkah SFC itu dilandasi dengan sikap PSSI yang kerap tidak melibatkan pengurus klub dalam mengambil suatu kebijakan atau keputusan.
"PSSI bukannya menemukan solusi atau mengajak berkomunikasi, tapi malah memberikan batas waktu, jika tidak, akan langsung dicoret. Intinya, SFC yang tergabung dalam 14 klub, menolak bergabung dengan LPI, jika PSSI tidak mau mendengarkan keinginan klub," ujar Hendri
Hendri menegaskan, 14 klub itu lebih mengakui legalitas Liga Super Indonesia (LSI) di bawah PT Liga Indonesia (LI) yang telah merencanakan kompetisi digelar pada 1 Desember 2011.
"Hingga kini komunikasi di antara 14 tim yang menolak LPI masih terjalin dan tetap dengan komitmen awal. SFC pun hingga kini tetap ngotot tidak mau bergabung dengan LPI," kata Hendri.
Direktur Teknik PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) selaku pengelola SFC, Hendri Zainuddin, mengatakan tetap dengan komitmen awal yakni tidak bersedia bergabung dengan LPI.
"PSSI terlalu memaksakan kehendaknya, padahal pengesahan pemain belum dilakukan, jadwal pertandingan juga belum jelas dan regulasi kompetisi hingga kini belum dirilis," ujar Hendri.
Hendri mengatakan, langkah SFC itu dilandasi dengan sikap PSSI yang kerap tidak melibatkan pengurus klub dalam mengambil suatu kebijakan atau keputusan.
"PSSI bukannya menemukan solusi atau mengajak berkomunikasi, tapi malah memberikan batas waktu, jika tidak, akan langsung dicoret. Intinya, SFC yang tergabung dalam 14 klub, menolak bergabung dengan LPI, jika PSSI tidak mau mendengarkan keinginan klub," ujar Hendri
Hendri menegaskan, 14 klub itu lebih mengakui legalitas Liga Super Indonesia (LSI) di bawah PT Liga Indonesia (LI) yang telah merencanakan kompetisi digelar pada 1 Desember 2011.
"Hingga kini komunikasi di antara 14 tim yang menolak LPI masih terjalin dan tetap dengan komitmen awal. SFC pun hingga kini tetap ngotot tidak mau bergabung dengan LPI," kata Hendri.
Editor: Dodi Esvandi | Sumber: Bola
Tidak ada komentar:
Posting Komentar