Terima Kasih Atas Kunjungan Anda Pada Blog Kami

Jumat, 04 Januari 2013

Wah, Jokowi Ketemu Sopir Tembak, Diapakan?

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Meski telah sering dilakukan razia, keberadaan sopir tembak seperti sulit untuk diberantas. Bahkan, Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo menemukan keberadaan sopir tembak saat melakukan inspeksi di Terminal Senen. Razia angkutan umum kembali diintensifkan mengingat tindak kejahatan di dalam angkutan umum di Jakarta kembali marak dalam beberapa hari terakhir.

Saat tiba di Terminal Senen, Jokowi sapaan akrab Joko Widodo langsung naik ke Kopami 12 jurusan Grogol-Kalideres. Dirinya tidak menemukan kelengkapan yang seharusnya dimiliki oleh sopir seperti seragam, Kartu Pengenal Pengemudi (KPP) dan Kartu Pengenal Anggota (KPA). Ia kemudian memanggil sang sopir untuk diintograsi. Saat ditanya lebih lanjut, ternyata sopir Kopami 12 tersebut merupakan sopir tembak. Jokowi pun hanya geleng-geleng kepala mendengar jawaban sopir. "Iya pak, saya sopir tembak," kata sang sopir, di Terminal Senen, Jakarta Pusat, Kamis (3/1).

Pemberian sanksi kepada sopir tembak pun diserahkan kepada Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Sanksi yang diberikan berupa tilang, karena tidak dilengkapi dengan ketentuan yang berlaku.

Meski demikian tak sedikit pula sopir angkutan umum di Terminal Senen yang telah mematuhi pertaturan. Seperti seorang sopir kopaja dan mikrolet, terlihat telah mengenakan seragam. Keduanya juga dapat menunjukan KPP dan KPA. Dalam kunjungannya Jokowi juga sempat menaiki kopaja dan mikrolet untuk mengetahui konsidi angkutan umum di Jakarta.

Dikatakan Jokowi, dengan seringnya dilakukan razia, diharapkan akan meningkatkan kepatuhan sopir. Pihaknya juga berencana melakukan penataan trayek dengan menyiapkan 1.000 bus sedang dalam proses hibah. Pengusaha swasta pun diikut sertakan dalam pembenahan angkutan umum di Jakarta.

"Ini mau merubah budaya sopir. Kita lakukan juga penataan ulang trayek untuk stimulan. Sehinga nanti akan timbul rangsangan bagi perusahaan yang berbentuk badan hukum atau koperasi untuk memperbaharui bisnisnya," kata Jokowi.

Pihak swasta pun, tambah Jokowi, mulai meremajakan angkutannya. Pada Januari setidaknya ada 40 bus kopaja baru. Nantinya bus-bus kopaja itu diperbolehkan masuk jalur bus Transjakarta. "Maret juga akan ada tambahan 60 bus lagi. Kemudian ditambah 1.000 bus dari kita. Bus yang jelek-jelek ini harus diganti," ucapnya.

Kadis Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono menambahkan, perbaikan angkutan umum harus dimulai dari hulu. Artinya, pemilik angkutan umum harus berbentuk badan usaha, yang juga memiliki pool. Oleh sebab itu diperlukan satu legal aspect yakni turunan dari UU No 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. "Tetapi sekarang kita masih melakukan uji petik. Sanksi sosial juga harus dilakukan oleh masyarakat begitu melihat sopir tidak pakai seragam dan tanda pengenal, jangan naik," tandasnya.

Ujo, (39), salah seorang sopir angkutan umum mengatakan, setuju dengan apa yang dilakukan Jokowi. Menurutnya, kondisi angkutan di Jakarta saat ini memang sudah banyak yang tak laik jalan. "Setuju saja, mungkin saja Pak Gubernur mau mengganti mobil yang rusak-rusak ini," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar