TRIBUNNEWS.COM,BEKASI--Bayi
berusia dua bulan bernama Zulfikar Chairul Nizam tewas gara-gara
dianiaya oleh ayah kandungnya sendiri, Maryadi (37).
Maryadi tega menghabisi nyawa anak kandungnya sendiri karena Zulfikar rewel akibat badannya sedang demam.
Keterangan yang dihimpun Warta Kota yang dikutip Tribunnews.com menyebutkan, awalnya bayi laki-laki itu merengek dalam gendongan ibunya, Ade Sulastri (32) di rumah kontrakan yang mereka huni di Jalan Haji Sumir RT 03/05 Kelurahan Jatikramat, Jatiasih, Kota Bekasi, Selasa (1/1) sekitar pukul 22.00.
"Tiba-tiba ayahnya mengambil paksa bayi itu dari gendongan ibunya, lalu mencekiknya. Dia juga menampar bagian kepala anaknya itu, telinga sebelah kiri, lalu di bagian wajah sebanyak tiga kali," kata Kepala Seksi Humas Polsekta Jatiasih, Ajun Inspektur Satu Benny Susilo, Rabu (2/1).
Karena berulangkali ditampar ayahnya, Zulfikar pingsan. Mengutip keterangan dari Ade Sulastri, kata Benny, Maryadi kemudian menampar pipi kiri dan kanan anaknya agar siuman. Rupanya Zulfikar tak juga tersadarkan diri. Maryadi kemudian membekap mulut anak pertamanya itu.
Tak kunjung siuman, ayah bayi itu menyuruh Ade Sulastri untuk meminta obat kepada tetangga terdekat. Saat ibu bayi itu masuk kembali ke rumah, dia lihat suaminya sudah membuka baju Zulfikar, lalu mengerik punggungnya menggunakan bawang.
"Ibunya si bayi itu melihat anaknya sudah lebam di bagian dada. Anaknya masih saja belum siuman sampai tengah malam," kata Benny.
Pada Rabu (2/1) dini hari, saat suaminya tertidur, Ade Sulastri pergi membawa bayinya ke Karawang untuk berobat. Dalam perjalanan, Zulfikar tak tertolong jiwanya. Ade melapor ke Polsek Karawang Kota. Oleh penyidik di sana, Ade disarankan melapor ke Polsekta Jatiasih.
"Ibu si bayi baru melapor sekitar pukul 10.00 (Rabu, Red). Sedangkan ayah si bayi itu baru kembali ke kontrakannya pukul 16.00, dan kami tangkap," kata Benny.
Lelaki yang sehari-hari bekerja sebagai tukang ojek itu dijebloskan ke ruang tahanan Polsekta Jatiasih.
Maryadi tega menghabisi nyawa anak kandungnya sendiri karena Zulfikar rewel akibat badannya sedang demam.
Keterangan yang dihimpun Warta Kota yang dikutip Tribunnews.com menyebutkan, awalnya bayi laki-laki itu merengek dalam gendongan ibunya, Ade Sulastri (32) di rumah kontrakan yang mereka huni di Jalan Haji Sumir RT 03/05 Kelurahan Jatikramat, Jatiasih, Kota Bekasi, Selasa (1/1) sekitar pukul 22.00.
"Tiba-tiba ayahnya mengambil paksa bayi itu dari gendongan ibunya, lalu mencekiknya. Dia juga menampar bagian kepala anaknya itu, telinga sebelah kiri, lalu di bagian wajah sebanyak tiga kali," kata Kepala Seksi Humas Polsekta Jatiasih, Ajun Inspektur Satu Benny Susilo, Rabu (2/1).
Karena berulangkali ditampar ayahnya, Zulfikar pingsan. Mengutip keterangan dari Ade Sulastri, kata Benny, Maryadi kemudian menampar pipi kiri dan kanan anaknya agar siuman. Rupanya Zulfikar tak juga tersadarkan diri. Maryadi kemudian membekap mulut anak pertamanya itu.
Tak kunjung siuman, ayah bayi itu menyuruh Ade Sulastri untuk meminta obat kepada tetangga terdekat. Saat ibu bayi itu masuk kembali ke rumah, dia lihat suaminya sudah membuka baju Zulfikar, lalu mengerik punggungnya menggunakan bawang.
"Ibunya si bayi itu melihat anaknya sudah lebam di bagian dada. Anaknya masih saja belum siuman sampai tengah malam," kata Benny.
Pada Rabu (2/1) dini hari, saat suaminya tertidur, Ade Sulastri pergi membawa bayinya ke Karawang untuk berobat. Dalam perjalanan, Zulfikar tak tertolong jiwanya. Ade melapor ke Polsek Karawang Kota. Oleh penyidik di sana, Ade disarankan melapor ke Polsekta Jatiasih.
"Ibu si bayi baru melapor sekitar pukul 10.00 (Rabu, Red). Sedangkan ayah si bayi itu baru kembali ke kontrakannya pukul 16.00, dan kami tangkap," kata Benny.
Lelaki yang sehari-hari bekerja sebagai tukang ojek itu dijebloskan ke ruang tahanan Polsekta Jatiasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar