Terima Kasih Atas Kunjungan Anda Pada Blog Kami

Jumat, 14 Desember 2012

Ini Dia Tiga Kecamatan Sarang Narkoba

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA- Tiga Kecamatan yang ada di Wilayah Jakarta Barat menjadi sarang pengguna dan pengedar narkoba.
Di tiga kecamatan ini para pengedar dan pemakai banyak beraktivitas.
Tiga kecamatan itu yakni Kecamatan Taman Sari, Kecamatan Cengkareng, dan Kecamatan Kalideres.
Kepala Satuan Narkoba Polres Jakarta Barat, AKBP Gembong Yudha mengatakan, tiga Kecamatan ini punya rating tertinggi dibandingkan dengan kecamatan lainnya, dalam hal tangkapan narkoba yang dilakukan oleh Polres Metro Jakarta Barat.
"Ketiga kecamatan ini punya ciri masing-masing dalam peredaran narkoba. Di wilayah Taman Sari, selain peredaran narkoba, kawasan ini juga ramai dengan tempat hiburan malam, sehingga peredaran narkoba terus menyebar di kawasan ini," ujar Gembong, Kamis (13/12/2012)
Catatan kepolisian, Kecamatan Tamansari terdapat 81 lokasi hiburan malam, dengan rincian 36 diskotik, 21 tempat karoke, lima pub dan 19 lokasi live music.
"Hasil tangkapan di Tamansari sendiri didominasi oleh pengguna dan pengedar narkoba yang sedang asyik di lokasi-lokasi hiburan malam itu. Yang tertangkap di lokasi hiburan malam biasanya hanya pemain narkoba kecil," ungkapnya.
Berbeda lokasi. Di Kecamatan Cengkareng, menurut Gembong, wilayah tersebut merupakan tempatnya para produsen dan bandar narkoba, untuk memproduksi narkoba. Ditambah lagi dengan lokasinya pada padat penduduk dan apartemen jadi sangat memungkinkan para produsen dan bandar bersembunyi.
"Tangkapan di kawasan Cengkareng memang umumnya pemain-pemain besar yang mengedarkan barangnya ke seluruh wilayah di Jakarta. Ditambah lagi, banyaknya apartemen dan kawasan perumahan juga mejmudahkan para bandar bersembunyi dan bebas transaksi di wilayah tersebut," katanya.
Gembong menambahkan, para pengedar juga cenderung menjadikan apertemen dan rumah kompleks sebagai tempat menyimpan narkoba, khususnya yang didatangkan dari luar negeri.
Sementara di Kecamatan Kalideres, daerah ini kerap dijadikan tempat penyimpanan dan pembuatan narkoba dari luar negeri untuk diedarkan di Jakarta, khususnya di Jakarta Barat.
Gembong menambahkan, narkoba yang berada di Jakarta Barat, merupakan barang dari luar negeri seperti Cina. Dan sebelum masuk ke Indonesia, transit terlebih dulu di Malaysia, biasa menggunakan jalur darat maupun laut.
"Kami akan terus memberantas narkoba di wilayah hukum Polres Jakarta Barat. Saya juga menghimbau pada segenap masyarakat, khususnya Jakarta Barat agar segera melapor ke pihak kepolisian apabila melihat orang yang mengonsumsi dan mengedarkan barang haram di daerah masing-masing," tutur Gembong seraya menyebut sepanjang Januari November 2012, polisi telah mengungkap 982 kasus kejahatan narkoba.
"Rincian dari seluruh kasus yang terungkap adalah 191 kasus ganja, 77 kasus heroin, 578 kasus ekstasi, dan 75 kasus sabu. Dari seluruh kasus, ada 1.220 tersangka yang kami tangkap," kata Gembong.
Dikatakan Gembong, 1.220 tersangka yang diamankan tersebut terdiri dari berbagai profesi, yakni empat orang anggota polisi, tiga PNS, 192 wiraswasta, karyawan 433 orang, mahasiswa 30 orang, pelajar 19 orang, dan lainnya 539 orang.
Tak hanya mengamankan para tersangka, anggota juga menyita barang bukti diantaranya ganja seberat 68.831,36 gram, heroin seberat 268, 33 gram, sabu seberat 22.767,76 gram, ekstasi sebanyak 203.703,98 butir, dan narkoba golongan IV psikotropika 62.299,5 butir.
"Kalau dilihat dari lokasinya, yang paling potensial digunakan untuk transaksi narkoba yaitu tempat hiburan 49 kasus, sarana umum sebanyak 556 kasus, pemukiman 335 kasus, hotel 22 kasus, dan pasar dua kasus," ungkap Gembong.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar