Terima Kasih Atas Kunjungan Anda Pada Blog Kami

Kamis, 19 Juli 2012

Wamendag Sidak Harga Sembako di Manado

TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Inspeksi mendadak Tim Terpadu Pengawasan Barang Beredar yang dipimpin Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Bayu Krishnamurti ke Pasar Pinasungkulan membuat kaget para pedagang di pasar tradisional tersebut.

"Siapa yang datang? Siapa yang datang?" tanya seorang pedagang cabai di pasar tradisional tersebut kepada wartawan yang meliput sidak tersebut, Rabu (18/7/2012).
"Wamen Perdagangan," kata satu di antara wartawan dengan terus mengikuti Wamendag Bayu Krishnamurti.
Bayu kemudian langsung masuk ke dalam pasar untuk menanyakan beberapa harga sembako. "Harga bawang putih berapa ini satu kilonya?" tanya Bayu kepada seorang pedagang.
Bayu terlihat mempertanyakan harga bahan pokok kepada seorang pedagang. "Ini harganya berapa?" Tanyanya kepada pedagang didampingi Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Barang Berbahaya Roy A Sparringa, Wagub Sulut Djauhari Kansil dan Wakil Wali Kota Manado Harley Mangindaan.
"Rp 30 ribu," ujar pedagang. "Kenapa harganya sudah naik?" tanya Bayu lagi kepada pedagang. Pedagang kemudian menjawab karena memang dari agennya sudah naik, sehingga ia pun menaikkan harga.
Kemudian Bayu yang mengenakan kemeja putih masuk lebih dalam di pasar tersebut untuk melihat keadaan pasar terbesar kedua di Manado itu.
Ia kemudian meminta Harley Mangindaan, untuk mengajukan usulan penyelesaian pembangunan pasar ke provinsi, untuk kemudian diteruskan ke pemerintah pusat guna revitalisasi pasar tradisional, agar kondisi Pasar Pinasungkulan semakin baik lagi.
"Usulkan saja, agar cepat terealisasi," katanya. "Baik, akan segera kami usulkan," ujar Harley Mangindaan.
Para pedagang yang sebelumnya asyik berjualan melayani pembeli, kemudian berdiri mendekati rombongan sidak untuk mengetahui apa yang dilakukan Bayu. Para pembeli di pasar tersebut pun tidak mau ketinggalan melihat Pak Wakil Menteri sidak.
Setelah selesai di Pasar Pinasungkulan rombongan yang menggunakan dua bus dan beberapa kendaraan mengarah ke Boulevard melakukan sidak ke sebuah toko dan menemukan selang gas yang tidak ada label SNI.
Kemudian dilanjutkan mengunjungi pedagang kaki lima di Kawasan Pasar 45. Di tempat tersebut lagi-lagi kedatangan tim sidak mengagetkan pengunjung toko maupun masyarakat yang kebetulan berada di sekitar lokasi.
Bayu menemukan produk kosmetik ilegal yang berasal dari Filipina maupun yang di palsukan. "Ini tidak terdaftar, berasal dari mana ini kosmetik," tanya Bayu kepada pedagang.
Kemudian pedagang yang menjual dengan wajah tegang mengatakan. "Dari Filipina," ujarnya.
Bayu kemudian meminta agar produk kosmetik ilegal dan palsu tersebut disita. "Produk palsu atau selundupan memang banyak dijual di kaki lima seperti ini, oleh karena itu kami minta masyarakat untuk waspada," katanya.
Bayu mengungkapkan, Tim TPBB dibentuk pada Januari 2012 bertujuan untuk melakukan pengawasan barang beredar, khususnya untuk menegakkan aturan peredaran barang di masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar