Terima Kasih Atas Kunjungan Anda Pada Blog Kami

Jumat, 20 Juli 2012

Persaingan Klub Kaya Baru vs Tim Mapan di Liga Champions

TRIBUNNEWS.COM – Persaingan di kompetisi antar klub elite Eropa, Liga Champions, musim ini diprediksi akan makin sengit. Secara garis besar, peta kekuatan tim-tim elite Eropa akan dibagi ke dalam dua kelompok besar yakni tim mapan dan klub kaya baru (KKB).

Klub-klub mapan seperti Real Madrid, Barcelona, Manchester United, Chelsea, Juventus, AC Milan, dan Bayern Muenchen akan berhadapan dengan pesaing serius dari klub-klub kaya baru seperti Manchester City, Paris Saint Germain (PSG), dan Malaga.
Bermunculannya KKB sebenarnya bukan hal baru di sepakbola Eropa. Namun tidak mudah bagi klub kaya baru untuk bisa langsung berkuasa di Benua Biru.
Chelsea, wakil Inggris yang mengawali tradisi tersebut lewat kekuatan mesin uang yang dimiliki Taipan Rusia Roman Abramovich. The Roman Emperor memang langsung sukses di kompetisi domestik. Namun dibutuhkan waktu sembilan tahun buat Chelsea untuk bisa jadi raja Eropa setelah musim lalu mereka menjuarai Liga Champions.
Hal yang sama juga dilakukan Manchester City dalam dua tahun belakangan. The Citizens mulai meraih kesuksesan dengan menjuarai Liga Primer Inggris. Namun di pentas Champions, mereka hanya mampu sampai di babak penyisihan grup.
Dari Spanyol muncul kontestan baru, Malaga. Lewat kekuatan uang The Qatari Investor, Malaga musim ini bisa tembus ke Liga Champions setelah finis di posisi empat La Liga. Layak dinanti debut Malaga di Liga Champions musim ini.
Yang paling menyita perhatian publik adalah wakil Perancis, PSG. Klub runner up Ligue 1 Perancis ini akan menjadi penantang serius tim-tim elite Eropa. Tentunya berdasarkan atas gebrakan-gebrakan yang dilakukan PSG dengan mendatangkan sejumlah pemain bintang.
Duo bintang Milan, Thiago Silva dan Zlatan Ibrahimovic, telah resmi didatangkan ke Perancis. Keduanya jadi simbol nyata persaingan yang akan ditunjukkan PSG di level kompetisi Eropa.
"Saya berharap dua pemain itu akan menjadi masa depan klub. Strategi kami tidak hanya mendatangkan pemain besar tapi juga dengan mendatangkan pemain-pemain muda berbakat. Ini untuk menjawab tantangan kompetisi Eropa," kata Presiden PSG, Nasser Al-Khelaifi, dalam acara perkenalan Ibrahimovic sebagai pemain PSG di Paris, Kamis (19/7).
Tak bisa diragukan lagi, PSG adalah penantang serius bagi tim-tim mapan Eropa yang menjadi langganan juara Liga Champions. Di bawah sentuhan pelatih pengalaman Carlo Ancelotti, PSG akan menjelma jadi kekuatan dahsyat dengan gabungan pemain-pemain papan atas.
Selain Ibra dan Thiago Silva, tim ibukota ini juga memiliki Ezequiel Lavezzi dan bintang lain yang sudah diimpor sejak musim lalu. Namun Liga Champions tidak hanya akan berbicara tentang matematika ukuran kekuatan masing-masing para kontestan. Faktor pengalaman juga masih berpengaruh besar.
Barcelona dan Real Madrid misalnya, dua klub tradisional Spanyol ini pastinya masih akan banyak menghiasi panasnya persaingan. Ini belum lagi ditambah dengan kekuatan sepakbola Inggris seperti United dan Chelsea yang sudah punya pengalaman juara.
Wakil Jerman Bayern Muenchen juga harus diperhitungkan. Kegagalan di final Champions musim lalu pastinya akan melecut semangat The Bavarians untuk jadi kampiun musim ini.
Dari Italia, Juventus yang kembali muncul di kompetisi Champions setelah sekian lama absen bisa saja menghadirkan kejutan. The Old Lady cukup punya pengalaman di Liga Champions jika dilihat dari aspek histori klub. So, jalan berliku masih akan dilalui klub-klub kaya baru yang punya filosofi meraih prestasi dengan cara instan.(Tribunnews.com/cen)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar